Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Merebaknya Praktek Money Politic Dalam Pemilihan Kepala Desa Borani, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada Tahun 2016

RANI, Yohanes (2019) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Merebaknya Praktek Money Politic Dalam Pemilihan Kepala Desa Borani, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada Tahun 2016. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

	Text ABSTRAK.pdf Download (397kB)
	Text BAB I.pdf Download (244kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (415kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (160kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (442kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (274kB)
	Text BAB VI.pdf Download (209kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul: Analisis Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Merebaknya Praktek Money Politic Dalam Pemilihan Kepala Desa Borani, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada. Masalah pokok dalam pemilihan ini adalah factor-faktor yang mempengaruhi merebaknya praktek money politic dalam pemilihan kepala desa Borani tahun 2016. Namun tujuan untuk menggambarkan dan mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi merebaknya praktek money politic di desa Borani tahun 2016. Manfaat secara akademis dari penelitian ini adalah untuk memperkaya ilmu pengetahuan di bidang ilmu politik khususnya dalam kajian mengenai etika politik para calon yang akan maju dalam pemilihan kepala desa Borani. Manfaat secara praktis untuk mengetahui proses penerapan etika politik dari para calon yang akan ikut dalam pemilihan kepala Desa Borani, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada. Tinjuan pustaka yang digunakan sebagai reverensi dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Fakhan Masuri dengan judul “Pemilihan Kepala Desa di Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen”, Mohamad Amanu dengan judul “Politik Uang Dalam Pemilihan Kepala Desa” (Studi Kasus di Desa Jatirejo, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kederi) dan Muthia Dara dengan Judul “Implementasi Pemilihan Kepala Desa di Desa Sepaso, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur". Tipe penelitian ini yang digunakan adalah deskriptif analisis berdasarkan kenyataankenyataan yang ditemukan dilapangan. Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu wawancara mendalam dan dokumentasi. Berdasarkan teknik pemilihan informan maka informan kunci pada pemilihan ini adalah para calon kepala desa, panitia pemilihan kepala desa, tokoh masyarakat desa Borani, kepala dusun desa Borani, ketua RT, dan para masyarakat sekitar yang ada di desa Borani. Analisis factor-faktor yang mempengaruhi merebaknya praktek money politic yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kegiatan memberikan uang kepada pemilih agar dapat memilih dirinya ketika pemilihan berlangsung yang dilihat dari tiga factor yaitu: (1) Factor kemiskinan dengan indikator kurangnya lapangan pekerjaan, tingkat pendidikan terakhir pemilih, kurangnya lapangan pekerjaan. (2) Faktor rendahnya pengetahuan masyarakat tentang politik dengan indikator masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang politik, masyarakat yang tidak menyadarai dengan permainan politik. (3) Faktor kebudayaan dengan indikator kebiasaan masyarakat untuk tidak menolak rejaki, mengutamakan kerabat. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi merebaknya praktek money politic dalam pemilihan kepala desa Borani dilihat dari tiga factor kemiskinan, randahnya pengetahuan masyarakat tentang politik dan kebudayaan sehingga berpeluang besar bagi para calon kepala desa untuk menggunakan politik uang atau money politic untuk memenangkan suara dalam pemilihan kepala desa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Merebaknya Praktek Money Politic Dalam Pemilihan Kepala Desa Borani, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada dikarenakan mimimnya pengetahuan masyarakat tentang Money Politic. Saran peneliti, perlu diadakan kegiatan pemberdayaan dan pendidika politik berupa sosialisasi tentang bahaya Money Politic kepada masyarakat Desa Borani secara intensif dengan cara pendekatan atau tata muka oleh birokrasi publik, institusi politik dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).

Actions (login required)

View Item