Tinjauan Kriminologis Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Wilayah Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT)

BATA, Yunika Delipritama (2023) Tinjauan Kriminologis Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Wilayah Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (461kB)
	Text BAB I.pdf Download (138kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (199kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (142kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (363kB)
	Text BAB V.pdf Download (1MB)

Abstract

Dalam praktik perdagangan orang, siapapun bisa menjadi pelaku kejahatan bahkan keluarga sendiri. Hal ini tentu menyulitkan pihak yang ingin memberantas Tindak Pidana Perdagangan Orang, karena keluarga memiliki andil yang besar dalam melindungi anggota keluarganya. Tindak pidana perdagangan orang diatur dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 Tentang “Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO)” melarang semua jenis tindakan, cara, atau semua bentuk eksploitasi yang mungkin terjadi dalam praktek perdagangan orang. Baik yang dilakukan antar wilayah dalam negeri maupun antar Negara baik pelaku perorangan maupun korporasi. Para pelaku perdagangan orang bekerja terorganisasi. Umumnya mereka melakukan pencarian korban dengan berbagai cara, seperti mengiming-iming calon korban dengan berbagai daya upaya. Masalah pokok dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya Tindak Pidana Perdagangan Orang di NTT. Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya tindak pidana perdagangan orang di NTT. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris, Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris dengan menggunakan metode pendekatan Kriminologis. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dan pembahasan dari penelitian ini menunjukan, faktor penyebab terjadinya tindak pidana perdagangan orang adalah faktor Ekonomi, Faktor rendahnya tingkat pendidikan dan faktor lingkungan. Sedangkan modus operandi tindak pidana perdagangan orang yaitu pelaku memberikan janji kepada korban untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji dan keuntungan yang besar. Upaya yang dilakukan oleh pihak kepolisian yaitu melakukan sosialisasi, patroli dan pengawasa. Kesimpulannya modus operandi pelaku tindak pidana perdagangan perdagangan orang yaitu dengan menjanjikan kepada korban untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji dan pendapatan yang besar, serta faktor penyebabnya adalah faktor ekonomi, faktor rendahnya tingkat pendidikan, dan faktor lingkungan. Dan upaya pencegahan penanggulangan tindak pidana perdagangan orang adalah dengan langkah pre-emtif, langkah preventif, dan langkah represif. Saran yang diberikan oleh penulis adalah, diharapkan peran keluarga agar dapat mengawasi dan mengontrol keluargnya dengan mendidik dan memberikan informasi tentang bahaya tindak pidana perdagangan orang. Dan juga seharusnya keluarga lebih membekali pendidikan yang baik dan ilmu agama yang kuat agar terhindar dari tindak pidana perdagangan orang maupun tindak pidana lain serta untuk mencegah terjadinya tindak pidana perdagangan orang, pihak kepolisian perlu melakukan sosialisasi yang lebih gencar yang lebih gencar kepada masyarakat tentang larangan perdagangan orang, serta meminta agar masyarakat lebih berperan aktif melaporkan segala bentuk perdagangan orang yang terjadi dilingkungannya. Kepolisian perlu melakukan pengawasan yang lebih ketat dengan pendekatan pengawasan pendahuluan, agar dapat mencegah terjadinya tindak pidana perdagangan orang sebelum menimbulkan korban.

Actions (login required)

View Item