ATTAWUWUR, Maria Desiana Dakuna (2023) Pemenuhan Hak Rehabilitasi Korban Kekerasan Seksual Di Kota Kupang. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Text
ABSTRAK.pdf Download (704kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (115kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (118kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (97kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (223kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (284kB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kasus kekerasan seksual yang terus terjadi setiap tahunnya. Dampak-dampak yang dialami korban ini sangat berat maka penting untuk dilakukan rehabilitasi, hak rehabilitasi bagi korban kekerasan seksual diatur secara jelas dalam Pasal 6 Ayat (1) Undang-Undang Perlindungan Saksi dan Korban, pada Pasal 6 Ayat (2) rehabilitasi diberikan berdasarkan keputusan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Permasalahan yang diangkat yaitu pemenuhan hak rehabilitasi korban kekerasan seksual di Kota Kupang dan hambatan-hambatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemenuhan hak rehabilitasi korban kekerasan seksual di Kota Kupang dan hambatan-hambatan dalam pemenuhan hak rehabilitasi. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian hukum empiris dengan pendekatan yuridis sosiologis. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yakni wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemenuhan rehabilitasi korban kekerasan seksual di Kota Kupang sangat minim dilakukan, dalam kurun waktu empat tahun terakhir terhitung sejak tahun 2018-2021 dari 283 korban kekerasan seksual yang didampingi LBH APPIK, ada 8 korban yang mendapatkan rehabilitasi. Untuk mendapatkan hak rehabilitasi yang diatur oleh Undang-Undang Perlindungan Saksi dan Korban. Korban harus mengikuti mekanisme yang ada. Minimnya jumlah korban yang direhabilitasi karena kasus kekerasan seksual yang dilaporkan terus meningkat setiap tahunnya, tenaga LPSK yang minim berbanding terbalik dengan jumlah kasus kekerasan seksual, berbagai kasus kekerasan yang terjadi di Indonesia semuanya menjadi perhatian LPSK, jadi LPSK tidak hanya fokus memberikan keputusan terhadap korban tindak pidana kekerasan seksual sehingga membuat korban kekerasan seksual menunggu dalam waktu yang tidak pasti. Penulis menyimpulkan bahwa, pemenuhan rehabilitasi korban kekerasan seksual di Kota Kupang telah dilakukan namun sangat minim, dalam kurun waktu empat tahun terakhir terhitung sejak tahun 2018-2021 dari 283 korban kekerasan seksual yang didampingi LBH APPIK, ada 8 korban yang mendapatkan rehabilitasi sementara 275 korban lainnya masih menunggu keputusan LPSK. Minimnya jumlah korban yang direhabilitasi karena kasus kekerasan seksual yang dilaporkan terus meningkat setiap tahunnya, tenaga LPSK yang minim berbanding terbalik dengan jumlah kasus kekerasan seksual, berbagai kasus kekerasan yang terjadi di Indonesia semuanya menjadi perhatian LPSK, jadi LPSK tidak hanya fokus memberikan keputusan terhadap korban tindak pidana kekerasan seksual sehingga membuat korban kekerasan seksual menunggu dalam waktu yang tidak pasti. Saran penulis, sebaiknya diadakan penambahan personil pada LPSK, selain itu LPSK sebaiknya dibentuk pada setiap daerah agar keputusan rehabilitasi bisa lebih mudah dan cepat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Program Studi Hukum |
Depositing User: | S.H Maria Desiana Dakuna Attawuwur |
Date Deposited: | 09 Feb 2023 00:17 |
Last Modified: | 09 Feb 2023 00:17 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/11267 |
Actions (login required)
View Item |