Implikasi Sosial Belis Terhadap Pembangunan Keluarga Sejahtera Desa Lusitada, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka

POKE DORE, Engelbertus Alfonsus (2023) Implikasi Sosial Belis Terhadap Pembangunan Keluarga Sejahtera Desa Lusitada, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (619kB)
	Text BAB I.pdf Download (178kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (173kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (48kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (86kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (160kB)
	Text BAB VI.pdf Download (179kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul: “Implikasi Sosial Belis Terhadap Pembanguna Keluarga Sejahtera Di Desa Lusitada Kecamatan Nita Kabupaten Sikka” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak belis terhadap pembangunan keluarga sejahtera dan dampak negative dari belis terhadap pembangunan keluarga sejahtera dan untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini di olah dengan menggunakan penelitian analisis kualitatif untuk mengetahui dan memeperoleh data mengenai implikasi sosial belis terhadap pembanguna keluarga sejahtera di Desa Nitakloang untuk mengetahui dan memperoleh data mengenai faktor yang mempengaruuhhi atau menghambat dalam pembangunan keluarga sejahtera di Desa Nitakloang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa masyarakat di Desa Lusitada sudah mememnuhi syarat untuk menjadi masyarakat yang sejahtera dilihat dari beberapa indikator yang diukur 1. Memiliki rumah yang layak untuk dihuni, 2. Kesehatan, 3. Pendidikan yang diperhatikan serta, 4. Pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari yang sudah terpenuhi. Adapun dampak dari belis terhadap pembangunan keluarga sejahtera adalah 1) Pandangan masyarakat desa Lusitada terhadap belis yang menjadi syarat perkawinan ini berupa batang gading gajah sangat mahal, sapi, kuda, babi, sipiniang, kain adat, uang namun keberlakuannya tetap wajib bagi siapa saja yang ingin menikah dengan putri-putri masyarakat desa Lusitada. Karena dengan adanya belis ini, mereka menganggap sebagai kesungguhan dari pria yang ingin menikahi putri-putri mereka. 2) Masyarakat desa Lusitada masih mempertahankan belis dalam perkawinan mereka, selain itu “belis” ini menciptakan keluarga yang kukuh hingga akhir hayat dalam ikatan keluarga yang kuat.

Actions (login required)

View Item