Penggunaan Material Dari Quarry Takari Kabupaten Kupang Sebagai Bahan Campuran Lapis Aspal Beton AC-WC Berdasarkan Metode Marshall Dengan Menggunakan Dua Variasi Proporsi Agregat Kasar ½” (12,5 mm) dan Abu Batu

FUNAY, Irvan Muni (2015) Penggunaan Material Dari Quarry Takari Kabupaten Kupang Sebagai Bahan Campuran Lapis Aspal Beton AC-WC Berdasarkan Metode Marshall Dengan Menggunakan Dua Variasi Proporsi Agregat Kasar ½” (12,5 mm) dan Abu Batu. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

[img] Text
ABSTRAC.pdf

Download (517kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (180kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (356kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (468kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (127kB)

Abstract

Pertambahan jumlah kendaraan dari tahun ke tahun baik dari segi jumlah dan beratnya membutuhkan struktur jalan yang dapat melayani beban kendaraan yang melintas di atasnya. Perkerasan jalan merupakan lapisan yang terletak diantara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan, dan berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi dan selama masa pelayanannya diharapkan tidak terjadi kerusakan yang berarti. Supaya perkerasan mempunyai daya dukung dan keawetan yang memadai juga ekonomis, maka perkerasan jalan dibuat berlapis-lapis.Struktur lapis perkerasan yang banyak digunakan sesuai kondisi lalu lintas saat ini adalah struktur perkerasan lentur dimana aspal dominan digunakan sebagai bahan pengikat. Aspal minyak dengan bahan dasar aspal dapat berupa aspal panas, (asphalt cemen, AC) dan aspal dingin selain aspal emulsi, menggunakan bahan minyak sebagai pencair dapat dikelompokan menurut jenisnya. Semua jenis aspal tersebut dikenal dengan aspal semen atau aspal beton (AC) karena bersifat mengikat agregat pada campuran aspal atau memberikan lapisan kedap air serta tahan terhadap pengaruh cuaca. Salah satu campuran aspal pembentuk lapis perkerasan jalan adalah lapis aspal beton atau sering disebut laston, dimana memiliki tingkat kekakuan yang tinggi dan lebih peka terhadap variasi gradasi agregat. Laston memiliki 3 sub bagian yakni Laston AC-WC atau Lapis Permukaan (asphalt concrete-wearing course), Laston AC-BC atau lapis antara (asphaltconcrete-binder course) dan Laston AC-Base atau disebut lapis Pondasi (AC-Base). Dari uaraian latar belakang diatas maka dilakukan penelitian dengan melakukan variasi agregat kasar ½” dengan maksud untuk melihat seberapa besar rongga yang ada pada campuran jika divariasikan agregat kasar ½” dan agregat halus abu batu dengan menambah dan mengurangi jumlah agregat kasar dan halus dari gradasi awal sebesar 5%. Dengan demikian, sangat besar kemungkinan hal ini akan berpengaruh terhadap parameter marshall yang meliputi: stabilitas, kelelehan (flow), VIM (Void in Mix), VFB(Void Filled With Bitumen), VMA (Void in Mineral Aggregate), dan marshall Quotien. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu informasi yang penting bagi pemerintah ataupun instansi yang terkait dalam merancang suatu campuran asphalt panas khususnya lapis permukaan (AC-WC) dengan melakukan variasi agregat kasar ½” sebesar 5%.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Agregat, Aspal, agregat kasar, abu dan batu
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements
T Technology > TF Railroad engineering and operation
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: S.Fil Lake Primus Sani
Date Deposited: 17 Feb 2023 03:21
Last Modified: 17 Feb 2023 03:21
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/11616

Actions (login required)

View Item View Item