Desain Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Beton Bertulang Mengacu Pada Ketentuan SNI 03 – 1726–2012 Dan SNI 03–2847-2013.

PEREIRA, Dinarte Do N. (2018) Desain Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Beton Bertulang Mengacu Pada Ketentuan SNI 03 – 1726–2012 Dan SNI 03–2847-2013. Diploma thesis, Unika Widya Mandira.

	Text 1. ABSTRAK.pdf Download (1MB)
	Text 2 BAB 1 PEDAULUA.pdf Download (168kB)
	Text 3 BAB II LADASAN TEORI.pdf Download (1MB)
	Text 4 BAB III METEROLOGI PENELITIAN.pdf Download (807kB)
	Text 4 BAB III METEROLOGI PENELITIAN.pdf Download (807kB)
	Text 5 BAB IV ANALSA DANN PEMBAHASAN.pdf Download (2MB)
	Text 6 BAB V PENUTUP.pdf Download (187kB)

Abstract

Tugas akhir ini mengkaji tentang desain beton bertulang pada daerah gempa sedang dengan daerah terpilih adalah Kabupaten Sabu Raijua, sistem rangka pemikul yang di gunakan adalah sistem rangka pemikul momen menengah yang di desain dalam rangka beton bertulang sepuluh lantai seluruh proses analisis dan desain di gunakan SNI -03-1736-2012 dan SNI 03-2847-2013 dan hasil desain di peroleh : 1 Dari hasil evaluasi ketidakberaturan horizontal, vertikal struktur, dan waktu getar bangunan di simpulkan bahwa struktur bangunan gedung yang direncanakan harus dianalisis dengan menggunakan metode analisis dinamis 3D 2 nilai waktu getar bangunan (T) tidak memenuhi persyaratan waktu getar bangunan yang di tetapkan dalam ketentuan SNI 03-1726- 2012, dimana dalam kedua arah nilai waktu getar bangunan lebih besar dari 3,5xTs (T>3,5Ts). 3 Metode analisis tersebut juga valid untuk digunakan dalam desain karena telah memenuhi persyaratan terhadap metode analisis berdasarkan hasil evaluasi Modal Participation Massa (MPM), rasio gaya geser dasar dinamis terhadap gaya geser dasar statik (VD/VS), serta nilai (θ) < 0,1 sehingga evaluasi terhadap efek PΔ diabaikan. 4 dari aspek waktu getar (T) menunjukan bahwa system struktur bangunan dikategorikan fleksibel, karena nilai T dalam arah-x dan arah-y lebih besar dari nilai T-max yang disyaratkan berdasarkan ketentuan SNI, namun bangunan memiliki kinerja yang baik karena berdasarkan evaluasi terhadap nilai simpangan antar lantai (drift) yang terjadi masih lebih kecil dari batasan nilai simpangan antar lantai (drift) maksimum yang di atur dalam SNI 03-1726-2012 5 Tipe tulangan memanjang balok yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan berdasarkan SNI 03-2847-2013, dimana untuk semua sistem rangka dalam arah-x rasio tulangan memanjang dari lantai 1 sampai lantai 6 berada diantara rasio tulangan minimum dan rasio tulangan maksimum, sedangkan rasio tulangan pada lantai 7 sampai lantai 10 menggunakan tulangan minimum. 6 . Sedangkan semua system rangka dalam arah-y rasio tulangan memanjang dari lantai 1 sampai lantai 7 berada diantara rasio tulangan minimum dan rasio tulangan maksimum, dan rasio tulangan pada lantai 8 sampai lantai 10 menggunakan tulangan minimum. dengan demikian dimensi penampang khususnya pada tiga tingkat teratas cukup besar (over design) karena menggunakan nilai tulangan minimum. 7 Tulangan geser yang digunakan telah memenuhi persyaratan terhadap jarak tulangan maupun luas tulangan yang diperlukan berdasarkan ketentuan SNI 03-2847-2013. 8 Luas dan jumlah tulangan yang diperlukan untuk memikul gaya-gaya yang bekerja pada elemen kolom (baik gaya lentur, gaya aksial dan gaya geser) telah memenuhi persyaratan SNI 03-2847-2013 dimana rasio tulangan memanjang minimum diperoleh sebesar 1,099% dan maksimum sebesar 1,832%, untuk dimensi kolom 65 x 65 cm. Nilai rasio tulangan yang diperoleh sudah berada dalam rentangan rasio tulangan minimum (rmin = 1%) rasio tulangan maksimum (rmax = 4%). Dengan demikian dimensi penampang cukup baik. Tulangan transversal pada daerah lo dan daerah diluar lo memenuhi persyaratan terhadap jarak dengan jumlah kaki berdasarkan ketentuan SNI 03-2847-2013 yang disyaratkan.

Actions (login required)

View Item