Efektifitas Komunikasi Terapeutik Dalam Proses Penyembuhan Pasien Jiwa (Studi Kasus Pada Perawat Dan Pasien Jiwa Di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang)

ODJA, Yolenta Lestari (2015) Efektifitas Komunikasi Terapeutik Dalam Proses Penyembuhan Pasien Jiwa (Studi Kasus Pada Perawat Dan Pasien Jiwa Di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

	Text ABSTRAK.pdf Download (692kB)
	Text BAB I.pdf Download (186kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (192kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (106kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (152kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (247kB)
	Text BAB VI.pdf Download (98kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PROSES PENYEMBUHAN PASIEN JIWA (Studi Kasus Pada Perawat dan Pasien Jiwa di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang)”.Hal ini dilatarbelakangi oleh komunikasi terapeutik yang terjadi diantara perawat dan pasien jiwa.Selama ini komunikasi terapeutik telah dipraktekkan oleh perawat dan pasien jiwa di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.Oleh karena itu muncul pertanyaan penelitian yaitu “Bagaimana efektifitas komunikasi terapeutik antara perawat dan pasien jiwa di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang? Dalam skripsi ini penulis menggunakan konsep-konsep yang dijadikan sebagai acuan.Konsep yang digunakan terdiri dari, definisi komunikasi, definisi komunikasi interpersonal, definisi komunikasi interpersonal yang efektif, komunikasi terapeutik, konsep kesehatan jiwa, konsep gangguan jiwa, kriteria untuk menentukan abnormalitas, dan landasan teori.Dalam penelitian ini, Teori yang digunakan adalah Teori Interpretasi Psikobiologik dan Teori Communication Competency.Metode yang digunakan adalah metode studi kasus dan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Untuk mengetahui efektifitas komunikasi terapeutik antara perawat dan pasien jiwa, ditetapkan 8 orang informan, yaitu 4 informan perawat dan 4 informan pasien jiwa. Penulis hanya melakukan wawancara dengan perawat, sedangkan untuk pasien jiwa penulis melakukan observasi secara langsung.Berdasarkan hasil wawancara 4 orang perawat mengambil data tentang pasien dari keluarga pasien dan melakukan observasi secara langsung terhadap pasien jiwa yang baru dirawat di bangsal Empati. Melalui hasil observasi ditemukan bahwa proses pengambilan data dari pasien jiwa disebut dengan ruang pengkajian, data yang diambil berupa data subyektif yaitu data dari keluarga pasien, dan data obyektif yaitu data hasil observasi langsung pada pasien. Untuk mengetahui apakah pasien menerima atau tidak perawat melihatnya dari bahasa verbal dan bahasa non verbal.Waktu yang digunakan untuk berbicara dengan pasien berkisar 15 menit - 30 menit. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, agar komunikasi terapeutik yang dilaksanakan oleh perawat dan pasien di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang berjalan efektif maka perawat harus memiliki inisiatif dengan cara melakukan pengkajian terhadap pasien jiwa mengenai data diri pasien, perubahan sebelum sakit dan pada saat pasien mengalami gejala gangguan jiwa. Keberadaan perawat secara fisik di antara pasien juga sangat penting karena pasien jiwa butuh prhatian lebih serta motivasi dari seorang perawat.Pada awalnya perawat perlu membina hubungan saling percaya dengan pasien sehingga pasien bisa membuka diri dan mau menceritakan masalah yang sedang dihadapi oleh pasien.Waktu yang digunakan oleh perawat untuk berkomunikasi dengan pasien jiwa berkisar 15 menit- 30 menit. Saran dari penulis yaitu: bagi perawat sebaiknya waktu yang digunakan untuk berkomunikasi dengan pasien ditambahkan, karena pasien butuh perhatian lebih.

Actions (login required)

View Item