LON, KristoForus (2023) Persepsi Mahasiswa Manggarai Di Kupang Mengenai Pemberian Belis Kekinian (Studi Kasus Pada Organisasi Persatuan Mahasiswa Manggarai (PERMAI) Kupang). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Text
ABSTRAK.pdf Download (373kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (639kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (630kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (621kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (859kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (660kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Download (629kB) |
Abstract
Belis merupakan seng agu paca (seng=uang, paca= hewan berupa kerbau dan kuda ). yang diberikan oleh pihak anak wina kepada anak rona. Substansi dasar dari belis ini adalah pemberian penghargaan dalam rahim perempuan (Ibu) karena peran mereka dalam melahirkan anak. Namun dalam perjalanan waktu belis kemudian. Berubah dari yang dulu yang berupa hewan ternak seperti kuda dan kerbau lalu kemudian pemberian belis kekinian diubah kedalam bentuk uang. Pengunaan uang juga semakin tinggi, lalu kemudian juga bahwa adanya sebuah pandangan bahwa anak yang menamatkan pendidikan tinggi akan dibelis dengan harga yang tinggi. Fokus dalam penelitian ini adalah Persepsi Mahasiswa Manggarai di Kupang mengenai Pemberian Belis Kekinian. Pada organisasi persatuan mahasiswa Manggarai (PERMAI ) Kupang. rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi mahasiswa Manggarai di Kupang yang tergabung dengan PERMAI tentang pemberian belis kekinian. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep Persepsi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan teknik pengumpulan datanya yaitu dengan melakukan wawancara mendalam dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perubahan dalam pemberian belis yang dulu dan kekinian, dikarenakan tejadi kelangkahan keberadaan hewan seperti kuda dan kerbau. Sehinga, dialihkan dalam bentuk pemberian uang. Namun pengunaan uang semakin ke sini semakin tinggi, tidak lagi pemberian sebagai penganti kerbau dan kuda, yang harganya sama. Lalu kemudian juga munculnya sebuah pandangan bahwa anak yang menamatkan diri dari perguruan tinggi untuk wajib dibelis dengan harga yang tinggi pula. Hal ini dilihat dari besarnya pengeluaran orangtua dalam membiaya kehidupan anaknya, terutama pada masa sekolahnya. Saran dari penelitian ini adalah bagi tokoh adat untuk mampu menjaga dan mempertahankan akan keberadaan dari sebuah tradisi belissebagai sebuah kearifan lokal. Untuk anak muda harus mengambil bagian dalam mempertahankan budaya belis yang hari-hari ini diyakini menghilangkan nilai-nilai dalam budaya belis serta kembalikan dalam gambaran awal. Dan menjadi orang pertama yang harus menimbang kembali soal besaranisi belis yang berlaku.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Persepsi, belis yang dulu dan kekinian. |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HE Transportation and Communications H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | S. Ikom Kristoforus Lon |
Date Deposited: | 27 Feb 2023 01:06 |
Last Modified: | 27 Feb 2023 01:06 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/12039 |
Actions (login required)
View Item |