Penggunaan Kata Lebay Dalam Komunikasi Antarpribadi (Studi Kasus Pada Komunitas Perezh di Kota Kupang)

ELLO, Wiwit Setiawan Abdial (2015) Penggunaan Kata Lebay Dalam Komunikasi Antarpribadi (Studi Kasus Pada Komunitas Perezh di Kota Kupang). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (269kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (193kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (153kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (101kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (60kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (191kB)
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (64kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “PENGGUNAAN KATA LEBAY DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus Pada Komunitas Perezh di Kota Kupang). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh menjamurnya bahasa slang yang digunakan oleh masyarakat dalam komunikasi antarpribadi, salah satunya adalah bahasa gaul Debby Sahertian. Salah satu kosa kata dari bahasa gaul Debby Sahertian yang sangat populer dan akrab di telinga masyarakat adalah kata lebay, Kata lebay berarti lebih atau berlebihan dalam bahasa Indonesia. Salah satu komunitas di Kota Kupang NTT yang menggunakan kata lebay dalam komunikasi antarpribadi dengan sesama anggota komunitas ini adalah komunitas Perezh. Kata lebay digunakan dalam komunikasi antarpribadi komunitas ini untuk melabelkan anggota komunitas yang melakukan atau mengatakan sesuatu yang berlebihan atau hiperbola. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana penggunaan kata lebay dalam komunikasi antarpribadi komunitas Perezh di Kota Kupang?” mengacu pada rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang penggunaan kata lebay dalam komunikasi antarpribadi komunitas Perezh di Kota Kupang. Metode penelitian adalah metode studi kasus dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Informan dari penelitian ini adalah seluruh anggota komunitas Perezh yang berjumblah 10 orang yang terdiri dari 5 anggota komunitas perempuan dan 5 anggota komunitas laki-laki. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan kata lebay dalam komunikasi antarpribadi komunitas Perezh di Kota Kupang sangatlah intens. Kata lebayi dilabelkan pada anggota komunitas Perezh yang melakukan atau mengatakan sesuatu yang berlebihan atau hiperbola. Penggunaan kata lebay dalam komunikasi antarpribadi kelompok ini memiliki tujuan, respon dan situasi dalam penggunaanya. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat beberapa tujuan pelabelan kata lebay dalam komunikasi antarpribadi komunitas Perezh yaitu sebagai bentuk teguran terhadap prilaku berlebihan, sebagai ekspresi ketidaksukaan terhadap hal berlebihan yang dilakukan atau dikatakan oleh anggota komunitas ini, dan sebagai bentuk candaan antar sesama anggota komunitas ini. Namun mayoritas jawaban informan mengatakan bahwa tujuan dari pelabelan ini hanya sebagai bentuk candaan atau gurauan. Hasil penelitian ini juga menguak bahwa terdapat beberapa respon yang diberikan ketika dilabelkan sebagai seseorang yang lebay lebay atau berlebihan, yaitu respon menerima ketika dikatakan lebay yang berarti komunikan menerima saja ketika dikatakan sebagao seseorang yang berlebihan, respon menolak yaitu komunikan tidak menerima ketika dikatakan sebagai seseorang yang berlebihan, respon introspeksi diri yaitu komunikan menerima ketika dikatakan sebagai seseorang yang berlebihan kemudian melakukan perenungan dan introspeksi diri agar tidak lagi dikatakan sebagai seseorang yang berlebihan, respon yang menganggap bahwa pelabelan ini hanyalah bahan bercanda atau gurauan antar sesama anggota komunitas. Yang menjadi respon terbanyak menurut hasil wawancara dengan informan adalah, mayoritas anggota komunitas peres menerimanya sebagai bahan gurauan atau candaan semata. Yang terakhir adalah siruasi penggunaan kata lebay dalam komunikasi antar pribadi. Komunitas ini menggunakan kata lebay dalam semua situasi yaitu situasi formal maupun informal, namun menurut hasil wawancara dengan informan penulis menemukan bahwa anggota komunitas Perezh menggunakan kata lebay paling sering pada situasi informal atau situasi tidak resmi. Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan kata lebay dalam komunikasi antarpribadi komunitas Perezh dikota kupang memiliki tujuan sebagai bahan candaan atau gurauan semata, kemudian ditanggapi pula dengan respon gurauan atau candaan, dan paling sering digunakan pada situasi informal atau tidak resmi.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Komunikasi
Depositing User: S.Kom Sela Mikado
Date Deposited: 03 May 2023 05:37
Last Modified: 03 May 2023 05:37
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/12559

Actions (login required)

View Item View Item