Eksistensi Ritual Hel Keta Dalam Hukum Perkawinan Masyarakat Adat Dawan Di Kabupaten Timor Tengah Utara

METTY, Redemptus (2023) Eksistensi Ritual Hel Keta Dalam Hukum Perkawinan Masyarakat Adat Dawan Di Kabupaten Timor Tengah Utara. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (698kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (90kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (139kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (99kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (146kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (90kB)

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh "Eksistensi Ritual Adat Hel Keta dalam Hukum Perkawinan Masyarakat Adat Dawan" yang pada perkembangannya terdapat perubahan-perubuhan nilai, hakekat dan bentuk ritualnya. Dalam perkembangannya praktek ritual hel keta dipandang sebagai suatu ritual yang berbeda dari bentuk aslinya, maka para tokoh adat atau pemangku adat bersama pemimpin gereja melarang praktek ritual hel keta kini. Terkait hal ini terdapat penolakan dari sebagian masyarakat adat dawan atau para pelaku hel keta yang menganggap hel keta sebagai suatu ritual yang mempunyai nilai budaya dan sakral yang wajib dilaksanakan. rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana eksistensi ritual Hel Keta dalam hukum perkawinan masyarakat adat Dawan di Kabupaten Timor Tengah Utara. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Eksistensi Ritual Hel Keta dalam Hukum Perkawinan Masyarakat Adat Dawan di Kabupaten Timor Tengah Utara. Landasan teori yang peneliti gunakan adalah teori pluralisme hukum dan teori receptio in complexu. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris dengan pendekatan sejarah dan pendekatan kasus, jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Mengenai data penelitian, penulis memperoleh data dengan metode wawancara dan juga dokumentasi. Hasil wawancara menunjukan bahwa kondisi ritual Hel Keta sekarang dilaksanakan dengan bentuk yang berbeda akibat dari kurangnya pengetahuan tentang sejarah dari ritual hel keta, sehingga mempunyai efek melahirkan budaya baru serta mewariskan pada turunan selanjutnya. Sehingga kebijakan yang dikeluarkan oleh gereja dan persetujuan para tokoh adat untuk penyederhanaan praktek hel keta masa kini dan dikembalikan pada hakekatnya dengan membangun persaudaraan (Masoba) untuk itu sumpah adat (lasi bata) yang mempunyai efek bagi Masyarakat Adat Dawan tidak berpengaruh lagi terhadap kedua pasangan, sesusai sapaan adat yang menjadi dasar agar hel keta yang sekarang tidak perlu dilaksanakan lagi adalah, Laeb kisan tunbubu (tidak perlu lagi karena jalan sudah terbuka hanya untuk dikenang). Kesimpulan Penelitian ini adalah Eksistensi Ritual Adat Hel Keta dalam hukum Perkawinan Masyarakat Adat Dawan yaitu masih tetap dijalankan dalam bentuk yang disederhanakan. Eksistensi Ritual Hel Keta yang dilaksanakan sekarang sudah tidak sesuai proses dan makna dari Hel Keta itu sendiri, sehingga dapat melahirkan suatu budaya baru, sehingga di masa yang akan datang berdasarkan penyederhanaan praktek masa kini maka seiring berjalannya waktu masyarakat cendrung untuk tidak melaksanakan hel keta di sungai lagi tetapi di kembalikan ke rumah adat dikarenakan ritual Hel Keta yang dilaksanakan sekarang tidak berpengaruh atau tidak berdampak pada hak dan kewijaban kedua pasangan (suami istri), berdasarkan hal ini maka wajar saja ritual ini dilarang.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Ritual, Hel Keta
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > Program Studi Hukum
Depositing User: S.H Redemptus Metty
Date Deposited: 08 Aug 2023 05:18
Last Modified: 08 Aug 2023 05:18
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/12956

Actions (login required)

View Item View Item