NAK LAKU, Agustina Maria F. (2019) Bentuk Penyajian Tarian Tebe Ipi Lete Dalam Kehidupan Masyarakat Aitoun Kecamatan Raihat Kabupaten Belu. Diploma thesis, Unika Widya Mandira.
Text
FILE ABSTRAK.pdf Download (232kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (91kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (109kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (13kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (636kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (217kB) |
Abstract
Tarian tebe Ipi Lete (Injak padi) merupakan salah satu tarian yang berfungsi sebagai penghubung masyarakat Desa Aitoun dan dipercaya sebagai salah satu warisan leluhur yang digunakan sebagai bentuk ucapan syukur kepada alam dan Tuhan atas hasil panen yang diperoleh.Tarian tebe Ipi Lete biasanya dihubungkan dengan kegiatan pertanian saat panen raya tanaman padi. Namun saat ini tarian Ipi Lete juga dipentaskan setiap tahun dalam acara tradisonal yang dilakukan oleh masyarakat. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana bentuk tarian tebe Ipi Lete dalam kehidupan masyarakat Desa Aitoun, Kecamatan Raihat,Kabupaten Belu 2) Apa fungsi tarian tebe Ipi Lete dalam kehidupan masyarakat Desa Aitoun, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu. Tujuan dari penelitian: 1) Untuk mengetahui bentuk tarian tebe Ipi Lete dalam kehidupan masyarakat Desa Aitoun, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu. 2) Untuk mengetahui fungsi tarian tebe Ipi Lete dalam kehidupan masyarakat Desa Aitoun, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu. Metode penelitian kualitatif,Teknik Pengumpulan Data terdiri dari: Observasi, Wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Bentuk Tarian Ipi Lete yaitu Tradisi yang menggambarkan luapan kegembiraan atas suatu keberhasilan atau kemenangan dalam suatu pekerjaan. Tarian Ipi Lete dijadikan sebagai simbol ucapan syukur kepada Tuhan dan Nenek Moyang atas hasil pertanian yang diperoleh oleh petani. Pementasan tarian Ipi Lete menggunakan Syair-syair yang dipantunkan dalam pementasan, biasanya menggunakan bahasa bunaq (marae). Tema dari tarian Tebe Ipi Lete adalah mengenai percintaan antara seorang lakilaki dan perempuan. 2) Fungsi tarian Ipi Lete. Sebagai Tari Hiburan dan Pertunjukan Jati Diri, untuk menghibur dan tanda terima kasih bagi petani lain yang telah membantu selama proses usaha tani itu berlangsung, dan sebagai salah satu bentuk simbol pertunjukkan jati diri kepada masyarakat setempat atas keberhasilan usaha tani. Hingga kini Tarian Tebe Ipi Lete sering dipentaskan saat perayaan hari raya kebesaran seperti 17 agustus 1945 sebagai tari hiburan dan pertunjukkan. b. Sebagai Sarana Upacara adat, yaitu Mempertahankan budaya adat istiadat tradisional masyarakat Desa Aitoun dan budaya gotong royong (Hakawak), serta tanda syukur dari petani kepada Leluhur, Alam dan Tuhan atas berkat dan keberhasilan dalam usaha tani yang diperoleh. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Bentuk dan Fungsi tarian Ipi Lete masih tetap eksis atau masih tetap ada, karena tarian Ipi Lete memiliki bentuk dan fungsi yang sangat terkait dengan kehidupan masyarakat Desa Aitoun, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bentuk, Penyajian Tarian Tebe Ipi Lete, Masyarakat Aitoun. |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BH Aesthetics G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs M Music and Books on Music > M Music |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Program Studi Pendidikan Musik |
Depositing User: | andre berek |
Date Deposited: | 21 Jan 2020 03:41 |
Last Modified: | 21 Jan 2020 03:41 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/1300 |
Actions (login required)
View Item |