AMLENI, Maximelianus Manek (2023) Gereja Menuntut Hak Asli Dari Umat Beriman Kristiani Demi Tercapainya Tujuan Khas Gereja Dalam Terang Kanon 1260 Kitab Hukum Kanonik 1983. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Text
ABSTRAK.pdf Download (828kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (182kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (273kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (153kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (215kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (234kB) |
Abstract
Dalam kehidupan sehari-hari, kata “harta benda” menjadi tidak asing untuk dikenal setiap orang. Pasalnya harta benda tidak disadari adanya di sekitar kita. Harta benda dalam pembagianya digolongkan dalam harta benda perseorangan, institusi dan umum. Harta benda perseorangan menjadi harta benda yang dimiliki setiap pribadi sebagai kepemilikannya, kemudian institusi-institusi juga memiliki kepemilikannya tersendiri menyangkut harta bendanya, dan yang terakhir harta benda yang kepemilikannya umum, merupakan harta benda yang tidak dapat diklaim oleh siapapun, karena kepemilikannya adalah universal sehingga menuntut adanya rasa tanggungjawab untuk setiap pribadi mengelolanya dengan benar. Gereja adalah suatu institusi yang eksistensinya diakui dalam dunia. Karena itu Gereja yang sebagai institusi juga membutuhkan harta benda. Harta benda yang dibutuhkan Gereja, diperoleh dari umat beriman Kristiani. Harta benda yang diperoleh dari umat beriman, kemudian dikelola untuk kepentingan dan kebutuhan Gereja. Harta benda yang diperoleh tersebut menjadi kepemilikan yang sah dan bebas untuk dikelola Gereja. Umat beriman kristiani memiliki peran penting bagi Gereja untuk memperoleh harta benda, karena harta benda itu sendiri berasal juga dari umat beriman kristiani. Pemberian umat beriman kristiani mewajibkan Gereja untuk melakukan tujuan khas yang dimilikinya untuk kepentingan dan kebutuhan dari umat beriman kristiani. Dengan demikian antara umat beriman kristiani dan Gereja, telah menciptakan hubungan timbal balik yang berguna bagi kebutuhan masing-masing. Demi mencapai tujuannya, Gereja memerlukan hak kepemilikan atas harta benda. Tujuan Gereja sendiri menjadi dasar legitimasi bagi hak kepemilikian Geeja atas harta benda. Eksistensi hak kepemilikan Gereja itu memberikan jaminan bagi Gereja untuk dapat menjalankan tugas perutusan dan mencapai tujuannya. Peruntukan harta benda yang dimiliki Gereja tidak dapat dilepaskan dari tujuan Gereja. Setiap dan semua harta benda Gereja harus diperuntukan bagi tujuan Gereja sendiri. Dengan kata lain, peruntukan harta benda Gereja tidak lain dan tidak bukan dimaksudkan untuk mencapai tujuan Gereja sendiri. Oleh karena itu, setiap dan semua pengelola harta benda Gereja harus mengawaskan diri akan peruntukan harta benda Gereja. Tujuan khas yang paling utama dan wajib dilakukan Gereja, yaitu menyediakan ibadat ilahi, kemudian diikuti dengan pemberian sustentasi kepada pelayan-pelayan Gereja; klerus, dan melakukan karya kerasulan suci; amal kasih kepada orang yang miskin dan membutuhkan bantuan. Tujuan khas yang dilakukan oleh Gereja, menuntut pemberian yang ikhas dari umat beriman. Oleh karena itu, pemberian umat beriman, bukanlah menjadi kepemilikan pribadi setiap pelayan Gereja melainkan merupakan kepemilikan Gereja pada umumnya dan kepemilikan itu mendorong dan membantu Gereja untuk mewujudkan tujuan khas dari Gereja.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gereja, Hak, Umat Beriman Kristiani, Kanon 1260, Kitab Hukum Kanonik |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat |
Depositing User: | S.Fil Maximelianus Manek Amleni |
Date Deposited: | 27 Aug 2023 09:02 |
Last Modified: | 27 Aug 2023 09:02 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/13259 |
Actions (login required)
View Item |