Makna Simbol Ritual Adat Potong Gigi “Wetu Ngi’i”(Studi Komunikasi Budaya Pada Masyarakat Suku Nataia Di Desa Aeramo Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo)

UDE, Maria Oktaviani (2019) Makna Simbol Ritual Adat Potong Gigi “Wetu Ngi’i”(Studi Komunikasi Budaya Pada Masyarakat Suku Nataia Di Desa Aeramo Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo). Diploma thesis, Unika Widya Mandira.

[img] Text
ABSTRAKSI.pdf

Download (452kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (339kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (268kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (214kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (529kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (238kB)
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (134kB)

Abstract

Ritual potong gigi wetu ngi’i merupakan ritual pendewasaan yang dikhususkan untuk anak perempuan dan dilakukan sebelum memasuki masa subur atau akil baliq. Ritual ini sebagai salah satu pelengkap dalam proses menuju jenjang pernikahan. Upacara adat potong gigi dilakukan untuk membuktikan kepada seluruh masyarakat bahwa anak gadis tersebut sudah dewasa menurut adat dan boleh dipinang oleh laki-laki sebagai pendamping hidup dalam hidup berkeluarga. Dalam ritual ini terdapat simbol-simbol yakni, nasi, daging, sirih pinang dan moke, babi kecil (wawi kedhi), beras dan babi besar (lawa ngi’i) yang wajib dimaknai arti dari simbol-simbol tersebut. Makna dalam budaya merupakan salah satu pandangan hidup kelompok masyarakatnya. Setiap kelompok masyarakat memiliki makna dan budayanya masing-masing. Seluruh rangkaian ritual Wetu Ngi’i ini boleh dibilang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Biasanya jauh-jauh hari pihak keluarga sudah berunding untuk menyiapkan segala kebutuhan acara, mulai dari beras dan babi besar (lawa ngi’i) yang siap di korbankan untuk makan bersama orang sekampung sebagai ungkapan rasa terimakasih dari keluarga karena sudah hadir dalam acara Wetu Ngi’i atau potong gigi. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengetahui makna simbol dalam ritual potong gigi “ wetu ngi’, dengan rumusan masalah bagaimana makna simbol ritual potong gigi wetu ngi’i suku Nataia di Desa Aeramo Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah: konsep komunikasi dan kebudayaan, konsep ritual, ritual dalam perspektif komunikasi, teori komunikasi ritual, ritual adat dan kebudayaan, ritual potong gigi di Indonesia, makna religius dan makna sosial, pengertian simbol, dan teori identitas budaya. Metode yang digunakan dalam menyelesaikan penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menjelaskan makna simbol yang terkandung dalam ritual wetu ngi’i. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumen. Kemudian untuk memperoleh gamabaran tentang makna simbol ritual wetu ngi’i masyarakat suku Nataia, maka peneliti menetapkan 4 informan yang terdiri dari kepala suku Nataia 1 0rang, dan tokoh adat suku Nataia 3 oarang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa makna simbol dalam ritual wetu ngi’i masyarakat suku Natian yakni makna religius dan makna sosial dari simbol berikut, (1) nasi, daging, sirih pinang, dan moke mengandung makna religius sebagai bentuk persembahan yang suci kepada leluhur dan makna sosialnya sebagai ungkapan hati yang menumbuhkan rasa kekeuargaan dan kebersamaan. (2) babi kecil (wawi kedhi) mengandung makna religius sebagai persembahan yang tulus kepada para leluhur dan Tuhan dan makna sosialnya sebagai bentuk penghormatan kepada sesama masyarakat yang hadir pada ritual tersebut. (3) beras dan babi besar (lawa ngi’i) mengandung makna religius sebagai bentuk persembahan kepada para leluhur dan makna sosialnya sebagai penghormatan yang luhur dari keluarga kepada sesama. Atas dasar penelitian ini dapat disimpulkan bahwa makna religius dalam ritual wetu ngi’i adalah hubungan interaksi yang dibangun oleh masyarakat suku Nataia dengan leluhur/ nenek moyang mereka dan makna makna sosial dalam ritual ini adalah hubungan interaksi yang dibangun oleh manusia dengan manusia lain, sehingga membentuk sebuah pola komunikasi yang terjalin erat dalam sebuah kelompok. Maka kepada masyarakat suku Nataia disarankan agar ritual wetu ngi’i yang sudah menjadi warisan nenek moyang perlu disosialisasikan kepada generasi muda suku Nataia agar memiliki pola pikir yang dewasa tentang makna religius dan makna sosial dalam ritual wetu ngi’i itu sendiri dapat dilestarikan dan tetap terjaga agar tidak ditelan zaman.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BH Aesthetics
G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs
H Social Sciences > HE Transportation and Communications
J Political Science > JS Local government Municipal government
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Komunikasi
Depositing User: andre berek
Date Deposited: 23 Jan 2020 05:05
Last Modified: 23 Jan 2020 05:05
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/1361

Actions (login required)

View Item View Item