Respon Manusia Terhadap Misteri Kematian Perspektif Louis Leahy

NARANG, Fransiskus Aryanto (2023) Respon Manusia Terhadap Misteri Kematian Perspektif Louis Leahy. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (404kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (49kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (56kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (94kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (90kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (31kB)

Abstract

Kematian adalah hal yang pasti dalam kehidupan manusia. Perjalanan hidup manusia memiliki ambang batas, dan batas inilah yang dikenal dengan kematian. Manusia lahir ke dunia, masuk ke dalam suatu tatanan masyarakat dan mulai berproses menemukan esensinya sebagai manusia. Mati diartikan sebagai ‘sudah hilang nyawanya’ atau ‘tidak berasa lagi’. Kematian adalah misteri yang sering ditanyakan manusia. Berhadapan dengan mayat yang terbujur kaku, seringkali manusia berpikir tentang hidup yang sangat ironis. Manusia tidak pernah meminta untuk terlahir sebagai manusia, tetapi seiring berjalannya waktu, dia mencintai kehidupannya. Hidup yang dicintai menemukan suatu realitas yang menyakitkan, yaitu kematian. Kalau kita melihat dalam pemikiran kaum stoik, akan ditemukan apa yang disebut sebagai latihan mati. Hal ini tidak berarti melatih diri untuk mati sebagaimana mayat yang terbujur kaku, melainkan sebuah cara perilaku hidup yang benar mengingat kematian adalah batas. Pemikiran ini dekat dengan etika hidup manusia. Manusia adalah makhluk sosial di samping keberadaannya sebagai makhluk individu. Hal ini tidak terlepas dari interaksi dengan manusia lainnya di sepanjang keberadaannya sebagai manusia. Sehingga latihan mati yang dimaksud oleh kaum stoik mengarahkan orang pada suatu pemahaman bahwa orang sebenarnya harus menerima apa yang telah terjadi. Apa yang harus dilakukan sebenarnya adalah apa yang mampu dilakukan saat ini, sederhananya orang tidak mampu mengubah apa vii yang telah terjadi, tetapi mampu membentuk apa yang dibayangkannya ke depan. Takut terhadap kematian adalah kesalahan sebab hidup selalu berproses menuju kematian itu sendiri. Kesadaran akan hal-hal yang bisa menyelamatkan nyawa orang membuat ketakutan itu meningkat. Sebab kematian dilihat seperti monster yang akan melahap habis dirinya. Louis Leahy menanggapi hal ini dengan keluasan keinginan manusia. Manusia sangat berbeda dengan makhluk hidup lainnya, manusia tidak pernah puas. Pada manusia pemuasan suatu kebutuhan tertentu sama sekali tidak membuat keinginannya selesai, sebaliknya malah menimbulkan stimulus untuk bergerak menuju hal yang lain lagi. Pemuasan tersebut menimbulkan suatu kekurangan fundamental yang disebut keinginan. Sehingga selalu ada keinginan setelah keinginan, dengan memperluas cakrawala dari semua yang diinginkannya. Dampak dari hal tersebut adalah timbulnya kekecewaan dan pengejaran kontinu terhadap kepuasan-kepuasan baru. Hal ini menjelaskan mengapa manusia menginginkan kesembuhan daripada dokter saat sakit. Ketika ketakutan masuk ke dalam diri, pikiran menjadi kacau. Ketakutan membawa manusia pada kondisi halusinasi, sehingga melihat sesuatu yang tidak ada. Dampaknya adalah tidak menghargai hal-hal baik yang telah ada. Pikiran yang kacau membawa penderitaan pada diri manusia. Pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan pun menjadi kacau, sehingga tidak jarang dapat ditelusuri bahwa seringkali viii keputusan yang diambil pun kacau. Pada tingkat pribadi, ketakutan dapat menghadirkan depresi yang berkepanjangan, sehingga dapat terjadi bunuh diri. Louis Leahy menekankan konsepnya terhadap misteri kematian pada cara manusia menghadapinya. Bagi Louis Leahy, tanggapan mengenai kematian sebagai tragedi adalah hal yang salah. Kematian harus dipandang sebagai peralihan menuju hidup baru. Hal ini berkaitan dengan cara manusia memandang kematian sebagai suatu hal final dan memanfaatkan sisa waktu dengan sebaik-baiknya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: manusia, kematian, misteri, respon
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Fil Fransiskus Aryanto Narang
Date Deposited: 05 Sep 2023 06:27
Last Modified: 05 Sep 2023 06:27
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/13709

Actions (login required)

View Item View Item