Ekofeminisme Raning Ata Wina Maring Tana Dalam Kehidupan Masyarakat Terong, Kec. Riung, Kab. Ngada

ROGA, Yohanes (2023) Ekofeminisme Raning Ata Wina Maring Tana Dalam Kehidupan Masyarakat Terong, Kec. Riung, Kab. Ngada. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (700kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (60kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (73kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (47kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (97kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (51kB)

Abstract

Berbicara tentang ekofeminisme adalah berbicara tentang sebuah gerakan sosial yang menghubungkan masalah ekologi dan perempuan. Dalam hal ini ekofeminsme memanadang bahwa perempuan secara kultural dikaitkan dengan alam. Ada hubungan konseptual, simbolik, dan linguistik antara feminisme dengan isu ekologis. Ekofeminisme menganggap krisis lingkungan terjadi bukan hanya karena cara pandang dan perilaku yang antroposentris yang memandang manusia sebagai pusat segala-galanya, tetapi juga karena cara padang dan perilaku yang andosentrisme yang mengutamakan dominasi, manipulasi dan eksploitasi terhadap alam. Berkaitan dengan ekofeminisme Raning Ata Wina Maring Tana yang menjadi judul dalam tulisan ini sebenarnya mau mengungkapkan dua hal; pertama, isu ekofeminise itu ada dalam gerakan raning ata wina maring tana. Artinya, istilah raning ata wina maring tana (keberanian perempuan dalam membelah tanah air) sebenarnya sudah menempatkan posisi ekologi dan perempuan. Kedua, konsep ekofeminisme raning ata wina maring tana adalah sebuah gerakan yang lahir dari kesadaran cinta akan tanah air. Kesadaran ini menuntut kaum perempuan mengembangkan daya-daya feminisnya seperti sensitivitas, kepedulian, pemeliharaan dan cinta untuk mengastasi persoalan ekologis yang dihadapi masyarakat Terong. Pada umumnya fenomena ekologi yang terjadi dalam masyarakat Terong adalah tindakan ekspliotasi hasil panen, pembakaran hutan, dan penggunaan sistem revolusi hijau yakni peralihan sistem bercocok tanam dari cara tradisional ke cara modern yang berdampak pada kemerosotan kehidupan sosial maupun ekonomi. Kesadaran akan proses penyelamatan alam akibat tindakan ekspliotasi dan pembakaran hutan serta penggunaan sistem revolusi hijau yang berdampak pada kemerosotan kehidupan sosial maupun ekonomi itu, membuat perempuan berinisiatif untuk mencari cara terbaik dalam menangani masalah yang sedang di hadapi oleh masyarakat Terong. Namun Perlu digaris bahwa tindakan kekerasan terhadapat perempuan dalam masyarakat Terong pada umumnya tidak ada. Maka, ekofeminisme raning ata wina maring tana hadir dan mengajak kaum perempuan untuk bangkit melestarikan kualitas feminisnya agar dominasi sistem maskulin dapat di imbangi. Karena itu, kehadiran ekofeminisme raning ata wina maring tana menekankan perempuan sebagai tokoh sentral pemegang rumah tangga untuk berjuang menuntut keadilan, membuat ruang ekologi dengan mempraktikan ekofeminisme. Walapun tindakan sederhana, nilai-nilai ekofeminisme menjadi bagian dari kehidupan dan bahkan berkembang sebagai penopang ekonomi keluarga. Di satu sisi yang menjadi kebaruan dalam penelitian ini adalah melihat kehadiran kaum perempuan sebagai penyeimbang dalam mengatasi krisis ekologi atau dengan kata lain kaum perempuan dijuluki sebagai makhluk eko-balance.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Ekofeminisme, Raning Ata Wina Maring Tana, Eko-balance, Revolusi Hijau
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BD Speculative Philosophy
B Philosophy. Psychology. Religion > BJ Ethics
H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Fil Yohanes Roga
Date Deposited: 05 Sep 2023 06:44
Last Modified: 05 Sep 2023 06:44
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/13712

Actions (login required)

View Item View Item