Analisis Putusan Pengadilan Tinggi Kupang Yang Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Atambua Dalam Perkara Pembunuhan Berencana (Studi Putusan Nomor 19/Pid/2018/PT.Kpg)

UTOMO, Makarius Budi (2023) Analisis Putusan Pengadilan Tinggi Kupang Yang Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Atambua Dalam Perkara Pembunuhan Berencana (Studi Putusan Nomor 19/Pid/2018/PT.Kpg). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (974kB)
	Text BAB I.pdf Download (426kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (503kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (420kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (425kB)
	Text BAB V.pdf Download (210kB)

Abstract

Kasus tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan oleh terdakwa Daniel Seran kepada korban Joao Fireira Ficente sebenarnya telah diputus oleh Pengadilan Negeri Atambua yakni pada Putusan Nomor 111/Pid.B/2017/PN.Atb, dalam putusan tersebut Majelis hakim memutuskan menyatakan perbuatan terdakwa Daniel Seran alias Danker telah terbukti secara sah dan meyakinkan secara bersama-sama melakukan tindak pidana pembunuhan dengan rencana terlebih dahulu serta menjatuhkan hukuman kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun. Akan tetap perkara tersebut ketika diajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kupang oleh penasihat hukum terdakwa, perkara tersebut malah diputus sebaliknya oleh Majelis Hakim banding Pengadilan Tinggi Kupang, yakni pada putusan Nomor 19/Pid/2018/PT.Kpg. Dalam putusan tersebut Majelis Hakim banding memutuskan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Atambua Nomor 111/Pid.B/2017/PN.Atb dan menyatakan perbuatan terdakwa Daniel Seran terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penganiayaan berat yang mengakibatkan matinya orang yang dilakukan secra bersama-sama serta menjatuhkan hukuman kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 9 (Sembilan) tahun. Perbedaan antara kedua putusan tersebut terletak pada pertimbangan hakimnya, Hal inilah yang mendorong penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut terhadap kasus ini dengan mengangkat judul “Analisis Putusan Pengadilan Tinggi Kupang Yang Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Atambua Dalam Perkara Pembunuhan berencana (Studi Putusan Nomor 19/Pid/2018/PT.Kpg). Rumusan masalah yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah; Apa Dasar Pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Kupang Sehingga Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Atambua (Studi Putusan Nomor 19/Pid/2018/PT.Kpg)?. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dasar pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Kupang yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri Atambua dalam perkara pembunuhan berencana (Studi.Putusan 19/Pid/2018/PT.Kpg). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni penelitian hukum normatif dengan pendekatan Pendekatan konseptual (conceotual approach) dan Pendekatan analitis (analytical approach). Bahan hukum yang digunakan berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier, yang diperoleh melalui penelusuran yang dilakukan dengan membaca, melihat, mendengarkan, maupun penelusuran bahan hukum melalui media internet atau website. Hasil penelitian, dari uraian pertimbangan kedua majelis hakim, yakni pertimbangan Majelis Hakim pengadilan Negeri Atmbua dan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Kupang, penulis sependapat dengan pertimbangan yang dilakukan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Atambua, hal ini didukung dengan fakta persidangan yang dioperoleh melalui alat-alat bukti yang diajukan dalam persidangan yakni berupa keterangan terdakwa, keterangan para saksi dan bukti surat hasil Visum Et Repertum dari Rumah sakit Umum Atambua Nomor: RSUD.006.8/54/VI/2017. Kesimpulan, penulis sependapat dengan pertimbangan yang dilakukan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Atambua yang menyatakan bahwa perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur-unsur Pasal dalam dakwaan kesatu primair yakni Pasal 340 Juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 yakni sebagai orang yang turut serta dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain (korban Joao ficente Fereira), yang mana hal ini menurut penulis lebih sesuai dengan fakta-fakta persidangan yang diperoleh melalui alat-alat bukti yang ada yang diajukan dalam persidangan.

Actions (login required)

View Item