Memahami Pernyataan Yesus, “Sukar Sekali Bagi Orang Kaya untuk Masuk ke Dalam Kerajaan Surga” (Refleksi Eksegetis Atas Teks Matius 19:16-26)

MANEK, Dominggus (2023) Memahami Pernyataan Yesus, “Sukar Sekali Bagi Orang Kaya untuk Masuk ke Dalam Kerajaan Surga” (Refleksi Eksegetis Atas Teks Matius 19:16-26). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (539kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (514kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (811kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (721kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (457kB)

Abstract

Allah adalah sumber, puncak kehidupan manusia yang bahagia di dalam Kerajaan Surga. Sebagai manusia yang kehidupannya harus mengenal dan mencintai Allah, selalu ada kerinduan untuk mencari dan menemukan Allah dan akhirnya harus diselamatkan-Nya. Namun dewasa ini manusia dihadapkan pada kemewahan, kekayaan yang kerap membuatnya hanya sibuk mencari kekayaan dan mengabaikan Allah. Tujuan dari penulisan ini adalah memahami pernyataan Yesus bahwa sukar sekali bagian orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga (Analisis Teks Matius 19:16-26).Dalam tulisan ini penulisan menggunakan motode penelitian pustaka dan historis kritis. Kisah orang muda yang kaya dalam teks Matius 19:16-26, menjadi gambaran bagaimana pemuda ini berusaha untuk mencari dan menemukan hidup kekal dan tepatlah itu ditanyakan kepada Yesus.Di sini Yesus secara tersirat menunjukkan bahwa perbuatan manusia tidaklah cukup menjadikan ia sempurna sehingga Yesus menyuruhnya untuk pergi menjual harta miliknya, berikan kepada orang miskin lalu datang dan mengikuti Yesus. Namun ia tidak mampu sehingga ia pergi dengan sedih. Akhirnya Yesus memberikan suatu pernyataan kepada para murid bahwa sukar sekali bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Yesus mengubah cara pandang orang Yahudi agar tidak begitu terikat pada kekayaan. Selain itu, dengan pernyataan Yesus tersebut, Ia mau mengkritik orang kaya yang tidak beriman karena lebih terikat pada kekayaan dan menjadikannya tujuan dan bukan kepada Allah. Padahal kekayaan itu memang berkat namun ada bahaya yang bisa ditimbulkan. Maka sesungguhnya, orang harus memiliki sikap hati yang lepas bebas dan lebih mempercayai Allah. Perihal keselamatan, hidup kekal atau masuk ke dalam Kerajaan Allah sebagai suatu realitas yang sama dan merupakan wewenang Allah dan itu telah diberikan kepada Yesus sebagai jalan kebenaran dan kehidupan sehingga patutlah mengikuti dan melaksanakan ajaran-Nya. Ia menghendaki manusia untuk menghidupi Sabda Bahagia dalam artian hidup dengan semangat kemiskinan yakni bergantung sepenuh-penuhnya pada Allah. Konkretnya, ada dua dimensi yang harus ditunjukkan yakni secara vertikal, orang kaya harus beriman kepada-Nya dan secara horizontal diwujudkan keberimanan itu melalui sikap memberi, membantu sesama yang miskin dan yang sangat membutuhkan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Fil Dominggus Manek
Date Deposited: 11 Sep 2023 02:01
Last Modified: 11 Sep 2023 02:01
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/13988

Actions (login required)

View Item View Item