Nilai Sakralitas Dalam Uma Podhu Pada Kabizu Lamunde Di Desa Karuni Kabupaten Sumba Barat Daya.

LAMUNDE, Damianus (2017) Nilai Sakralitas Dalam Uma Podhu Pada Kabizu Lamunde Di Desa Karuni Kabupaten Sumba Barat Daya. Diploma thesis, Unika Widya Mandira.

[img] Text
02 ABSTRAKSI.pdf

Download (114kB)
[img] Text
03 BAB I.pdf

Download (42kB)
[img] Text
04 BAB II.pdf

Download (69kB)
[img] Text
05 BAB III.pdf

Download (113kB)
[img] Text
06 BAB IV.pdf

Download (128kB)
[img] Text
07 BAB V.pdf

Download (34kB)

Abstract

Nilai adalah sesuatu yang dipandang baik dan diterima serta diakui oleh masyarakat umum.Suatu perbuatan yang dipandang bernilai moral apabila perbuatan itu tidak melanggar nilai-nilai moral. Kata nilai dapat diartikan sebagai suatu yang dijunjung tinggi kebenarannya. Nilai merupakan perpaduan atau gabungan semua unsur kebudayaan yang dianggap baik atau buruk yang ada dalam suatu masyarakat, karena itu masyarakat didorong dan diwajibkan untuk menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang dianggap ideal itu. Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berguna bagi manusia. Begitu pun Uma Podhu yang terdapat di Desa Karuni pada Kabizu Lamunde, memiliki banyak nilai. Nilai-nilai yang dimaksudkan di sini adalah nilai sakralitas yang terkandung dalam Uma Podhu. nilai-nilai sakralitas yang terkandung dalam Uma Podhu adalah nilai kepercayaan terhadap patung Langira, yang di dalamnya terdapat nilai iman, nilai kasih karunia, nilai harapan, nilai syukur, nilai pujian, dan nilai sembah dan persembahan. Patung ini diyakini sebagai representasi dalam dan melalui tanda dan sarana keselamatan. Sehingga komunitas Kabizu Lamunde sangat menghayati nilai-nilai tersebut. Pemahaman Uma Podhu bagi Kabizu Lamunde adalah Rumah Pahit. Kata pahit terkait dengan fungsi penyembuhan bagi yang sakit, seperti obat-obatan yang walaupun terasa pahit tetapi mendatangkan penyembuhan bagi yang sakit. Jenis penyembuhan yang dimaksudkan di sini adalah penyembuhan yang berasal dari dunia metafisik manusia. Yang mana, Uma Podhu adalah rumah khusus untuk ritual adat. Rumah ini memiliki nilai sakral yang tinggi. Karena nilai sakralitas yang terkandung di dalamnya Masyarakat Karuni khususnya Kabizu Lamunde mengimani terhadap Yang Sakral karena Yang Sakral bagi mereka tidak lain adalah Magholo-Marawi ( Sang Pencipta) yang membawa keselamatan bagi kehidupan mereka. Nilai sakralitas yang terdapat dalam Uma Podhu pada Kabizu Lamunde ini, tidak saja memiliki nilai sakral,namun terdapat juga nilai etika, estetika, serta nilai religius. Adanya kesadaran manusia akan eksistensinya sebagai makhluk sosial yang berdimensi rohani dan mengarahkan hati dan perasaannya kepada Yang Sakral dihayati dan diungkapkan dalam praksis hidup mereka. Hal ini yang memampukan manusia untuk keluar dari dirinya sendiri dan mengarahkan hidupnya dalam membangun relasi dengan Yang Ilahi,sesama,serta alam semesta. Ia hidup dan ada bersama orang lain. Dia membutuhkan sesama untuk merealisasikan dirinya. Manusia tidak hanya membutuhkan sesama dalam menjalankan kehidupannya. Manusia membutuhkan alam semesta sebagai tempat untuk berpijak. Kesadaran manusia melalui relasi dengan sesamanya dan alam semesta menentukannya untuk membangun relasi dengan Yang Ilahi melalui doa-doa, persembahan dan simbol-simbol kehadiran Wujud Tertinggi. Ritus dan simbol-simbol terus-menerus diceritakan secara sistematis mengungkapkan bentuk penghormatan bersama Yang Sakral secara khas muncul dalam setiap tatanan upacara-upacara adat dalam penggunaan simbol-simbol atau pun benda-benda suci. Kehadiran simbol-simbol mengisyaratkan keyakinan masyarakat akan kehadiran Yang Sakral dalam setiap aspek kehidupan maupun kematian manusia. Lewat penggunaan simbol-simbol lahiriah, secara tegas mengungkapkan iman komunitas Lamunde akan Yang Sakral. Keyakinan akan penyertaan Ilahi menguatkan masyarakat akan kehidupan yang kembali berjalan normal setelah tahapan dilaksanakan secara tulus dan penuh rasa kagum dan khidmat. Nilai sakralitas yang terkandung dalam setiap ritual maupun ritus-ritusnya ditandai dengan hati yang bersih oleh manusia sebagai pelaksana.Karena disetiap ucapan maupun tuturan dalam berkomunikasi dengan Yang Ilahi memiliki pesan tersendiri lewat hewan korban yang disembelih. Maka, dalam Kabizu Lamunde sangat menyadari betapa pentingnya dimensi religius dalam setiap upacara adat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: Andreas M. Pati
Date Deposited: 24 Jan 2020 04:30
Last Modified: 24 Jan 2020 04:32
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/1400

Actions (login required)

View Item View Item