Perintah Kasih, Tanda Identitas Dan Prinsip Hidup Murid Yesus Kristus (Refleksi Eksegetis Atas Teks Yohanes 15:9-17)

TMANEAK, Werenfridus (2023) Perintah Kasih, Tanda Identitas Dan Prinsip Hidup Murid Yesus Kristus (Refleksi Eksegetis Atas Teks Yohanes 15:9-17). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (324kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (53kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (72kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (98kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (47kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (40kB)

Abstract

Allah adalah kasih (Deus Caritas Est). Kasih Allah melampaui segala-galanya. Wujud dari kasih Allah adalah Dia menciptakan segala sesuatu mutlak berdasar pada kehendak bebas-Nya. Dia adalah pencipta yang tidak tercipta. Sebagai pencipta, Dia itu sempurna. Allah menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan (creatio ex nihilo). Seluruh proses penciptaan yang dilakukan-Nya hanya karena kasih dan di dalam kasih. Kasih Allah yang mahatinggi menyatakan diri-Nya secara sempurna dan sama seperti manusia dalam diri Putera-Nya, Yesus Kristus. Esensi Yesus Kristus merupakan Firman Allah yang bersama-sama dengan Allah dari kekekalan (bdk. Yoh. 1:1-2), bersama-sama menciptakan dunia (bdk. Yoh. 1:3) dan memiliki hidup dalam diri-Nya sendiri seperti Bapa (bdk. Yoh. 5:26) serta menjelma menjadi manusia dan tinggal bersama manusia sebagai Anak tunggal Allah penuh kasih karunia (bdk. Yoh. 1:14). Konteks kasih dalam teks Yoh. 15:9-17, secara khusus menggambarkan bahwa Yesus Kristus itu adalah kasih. Oleh karena itu, Dia meminta para murid yang adalah orang-orang terdekat-Nya untuk tinggal di dalam kasih-Nya dan mengasihi Dia secara total. Para murid juga harus menanamkan kasih di dalam diri sebagaimana mereka telah bersatu dengan kasih Allah yakni Yesus Kristus dan kasih yang menjadi pedoman bagi mereka untuk mewartakan Yesus Kristus sebagai wujud kasih Allah dan kasih itu sendiri. Dalam Yoh. 13:35 secara logis mempunyai kelanjutan di dalam Yoh. 15:9-10 yakni mengenai kasih. Sehingga hubungan yang dilukiskan dalam metafora tentang anggur sebagai saling tinggal selanjutnya dijelaskan dengan kasih. Dengan demikian hubungan kasih antara Bapa dan Putera digunakan sebagai model untuk mengungkapkan ciri dan kebesaran kasih Yesus Kristus kepada para murid-Nya. Maka setiap murid harus datang kepada-Nya untuk mengalami kasih Allah di dalam diri-Nya sehingga kemudian berjalan dan bertindak dalam kasih.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology
Divisions: Fakultas Filsafat
Depositing User: S.Fil Werenfridus Tmaneak
Date Deposited: 11 Sep 2023 02:27
Last Modified: 11 Sep 2023 02:27
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/14003

Actions (login required)

View Item View Item