Manusia Satu Dimensi Perspektif Herbert Marcuse

MAU, Fernando (2023) Manusia Satu Dimensi Perspektif Herbert Marcuse. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (887kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (469kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (607kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (621kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (553kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (446kB)

Abstract

Sejak paro paro pertama abad ke-20 masyarakat di negara-negara Barat dihinggapi oleh semangat kelesuhan. Kegairahan untuk melakukan revolusi dan gerakan-gerakan protes tenggelam dalam suasana keputusasaan, ditelan oleh sikap pragmatisme. Manusia sibuk membangun ekonomi masyarakat yang mengalami kerusakan dan kebangkrutan akibat perang. Teknologi modern banyak dijadikan tumpuan harapan. Suasana semacam itu merupakan iklim yang cocok buat perkembangan kapitalisme. Prestasi-prestasi gemilang yang ditunjukkan oleh pesatnya kemajuan teknik membuat orang silau untuk dapat menilai dan melihat adanya kepincangan-kepincangan dalam masyarakat. Tetapi kemudian orang mulai melihat bahwa masyarakat industri modern ternyata membawa serta bermacam-macam masalah yang tidak mudah untuk dipecahkan dan merupakan ancaman buat masa depan kehidupan manusia di dunia ini. Sejak saat itu muncullah pemikir-pemikir kritis yang menggugat masyarakat industri modern. Salah satu pemikir yang menyuarakan kritik terhadap masyarakat tersebut adalah Herbert Marcuse. Di antara buku-bukunya, One Dimensional Man merupakan bukunya yang memuat pokok-pokok kritiknya terhadap masyarakat industri modern. Bagi Marcuse masyarakat industri modern merupakan masyarakat yang tidak sehat. Karena masyarakat tersebut merupakan masyarakat yang hanya memiliki satu dimensi, yakni dimensi afirmatif. Dengan dimensi ini segi kehidupan manusia diarahkan pada satu tujuan saja, yakni keberlangsungan dan peningkatan sistem kapitalisme. Masyarakat tersebut pun bersifat represif dan totaliter, karena pengarahan pada satu tujuan itu berarti menyingkirkan dan menindasa dimensi negatif dari manusia. Dimensi negatif merupakan dimensi yang tidak menyetujui atau tidak sesuai dengan sistem kapitalisme. Hal itu bisa dilaksanakan dengan lancer dan efektif karena teknologi modern yang berkat kemampuannya untuk menciptakan kemakmuran bagi para warganya dan pengaturan masyarakat yang serba rasional, dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup yang pada tahap- ix tahap masyarakat sebelumnya menimbulkan protes dan konflik sosial. Manusia-manusia yang tinggal dalam masyarakat tersebut dibuat menjadi pasif dan represif dan tidak lagi menghendaki adanya perubahan. Akibatnya dominasi dalam masyarakat telah terluas sedemikian rupa, sehingga tidak lagi dirasakan dan disadari sebagai sesuatu yang tidak wajar. Bertolak dari pemikiran Marcuse ini maka penulis berniat menggarap konsepnya tentang manusia satu dimensi di bawa judul, “Manusia Satu Dimensi Perspektif Herbert Marcuse”.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Manusia, Industri, Kapitalis, Perbudakan
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BD Speculative Philosophy
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Fil Fernando Mau
Date Deposited: 11 Sep 2023 07:46
Last Modified: 11 Sep 2023 07:46
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/14078

Actions (login required)

View Item View Item