KAHA, Dionisus Koliama (2023) Memahami Hukum Tertinggi Gereja Katolik: Keselamatan Jiwa-Jiwa Dalam Terang Kanon 1752 Kitab Hukum Kanonik 1983. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Text
ABSTRAK.pdf Download (457kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (879kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (528kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (546kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (516kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (851kB) |
Abstract
Tugas panggilan utama yang diemban oleh Gereja di dunia ini adalah menghadirkan di tengah dunia pewartaan, hidup dan kematian Yesus yang dibenarkan oleh Allah melalui kebangkitanNya. Pewartaan tentang kebangkitan Kristus merupakan panggilan suci dari Allah kepada segenap umat yang telah dibaptis agar umat terlibat secara aktif di dalamnya. Tugas pewartaan yang dilakukan oleh segenap umat beriman adalah memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus sebagai sakramen persekutuan. Persekutuan yang mendasar pengikat semua umat beriman adalah Gereja sebagai tubuh Kristus. Maka, kehadiran Gereja dapat dipahami sebagai hasil karya penyelamatan Allah yang mencapai puncaknya dalam hidup, wafat dan kebangkitan Kristus. Gereja lahir dari pengutusan Roh Kudus ke dalam dunia, berdiri tegak sebagai penjelmaanNya, dan menyata sebagai satu persekutuan manusia yang dijiwai oleh cinta Ilahi. Menurut Konstitusi Dogmatis Lumen Gentium, tugas yang melibatkan seluruh Gereja itu mencakupi tiga tugas Kristus yakni: nabi, imam dan raja. Dalam memahami ketiga tugas imamat itu, ada suatu ciri khas yang dapat membedakan antara imamat umum dan imamat khusus adalah tugas merayakan ekaristi. Tugas merayakan Ekaristi Kudus merupakan panggilan Allah secara khusus bagi orang-orang pilihan yang mengikat diri dalam janji imamat suci. Janji imamat suci merupakan kesetiaan seseorang yang mengabdikan diri seutuhnya kepada Gereja dalam karya pelayanan dimana ia diutus. Karya pelayanan yang dilakukan oleh seorang pastor dapat terkonsentrasikan diri pada salah satu paroki sesuai dengan kebutuhan Gereja universal. Dalam melaksanakan karya pewartaan, seorang pastor paroki tetap menyadari tugas utama yang dilakukan adalah /pewartaan terhadap kebangkitan Kristus. Kebangkitan Kristus sebagai kebenaran terhadap hidup dan wafat Yesus yang bisa diandalkan dan dipercaya sebagai penjamin dasar kehidupan manusia, sebagai Allah yang datang agar manusia memiliki kehidupan dalam segala kelimpahan (Yoh. 10:10). Untuk menanggapi dinamika ini, diperlukan rancangan karya pastoral yang jelas dan tepat sasaran yang melibatkan kerjasama baik imam maupun umat. Sikap ketaatan berperan penting untuk mencapai tujuan ini. Rancangan karya pastoral yang ditawarkan sebagai model karya pastoral adalah pendekatan antropologis. Model pendekatan ini tidak hanya berpusat kepada satu insan khususnya umat beriman melainkan berlaku pula bagi agen pastoral. Agen pastoral dihantar untuk mendengarkan dan juga memahami konteks kehadiran Allah dalam sejarah kehidupan manusia seraya menawarkan kepada manusia kehidupan yang harmonis dalam relasi dan persahabatan. Pelayanan kepada umat beriman menjadi prioritas utama untuk diperhatikan secara khusus melalui karya pelayanan demi meningkatkan mutu nilai keimanan kepada Tuhan oleh seorang agen pastoral (imam). Agar tujuan mulia ini tercapai maka diperlukan adanya evaluasi terhadap karya pastoral kepada seluruh umat beriman.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gereja, Imam, Keselamatan |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology |
Divisions: | Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat |
Depositing User: | S.Fil Dionisius Koliama Kaha |
Date Deposited: | 12 Sep 2023 02:19 |
Last Modified: | 12 Sep 2023 02:19 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/14097 |
Actions (login required)
View Item |