Nabi Yesaya: Diutus untuk Suatu Umat Yang Kudus (Refleksi Eksegetis Atas Yesaya 6:1-13)

TAMPANI, Bernadinus Jansen (2023) Nabi Yesaya: Diutus untuk Suatu Umat Yang Kudus (Refleksi Eksegetis Atas Yesaya 6:1-13). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (339kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (35kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (98kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (153kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (46kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (42kB)

Abstract

Pengutusan Yesaya sebagai nabi dimulai dengan perjumpaannya dengan Tuhan. Dalam perjumpaannya dengan Tuhan, Yesaya mengakui kenajisan dirinya, dan ia pun dikuduskan oleh TUHAN melalui pelayanan para seraf. Setelah dikuduskan, ia siap menerima pengutusan yang dinyatakan kepadanya. Pengutusan nabi Yesaya untuk menghasilkan pertobatan seluruh bangsa, khususnya bagi umat yang mengeraskan hati dan tertutup terhadap hal-hal rohani, kemerosotan rohaninya semakin meningkat, dan bahkan sebagian besar umat Yehuda dibinasakan. Ia yang diutus oleh TUHAN balatentara yang kudus, tetapi dalam pelayanannya, ia tidak disenangi oleh umat dan para pemimpin Yehuda. Ini menunjukkan bahwa pengutusan Yesaya bukan untuk menghasilkan banyak petobat baru, tetapi sekelompok kecil orang kudus. Hal yang harus dipercaya adalah ia dipanggil dengan jaminan penyertaan. Pembelanya adalah TUHAN balatentara. Penjaminnya adalah Raja yang bertakhta. Penyedianya adalah Tuhan yang memiliki segalanya. Keberhasilan pelayanan dalam konteks pengutusan Yesaya bukan dilihat dari berapa banyak jumlah umat yang dihasilkan dan bukan pula pada besarnya penghasilan yang diterima, tetapi menghasilkan umat yang kudus. Untuk itu, yang terpenting untuk diperlihara adalah hidup dalam kekudusan dan melayani untuk menghasilkan umat yang kudus, sehingga walaupun sedikit jumlah umat yang dilayani, tetapi mereka adalah umat yang berkenan kepada Allah. Allah yang menyatakan diri kepada hamba-Nya dan umat- Nya adalah Allah yang maha kudus. Sebagai Allah yang kudus, maka segala sifat dan apa pun yang dimiliki-Nya adalah kudus, termasuk hamba-Nya dan umat-Nya. Bersekutu dengan Tuhan yang kudus adalah prioritas utama dalam penyembahan. Kekudusan harus menjadi prioritas diri, dan menghasilkan umat yang kudus harus menjadi prioritas dalam pelayanan. Tindakan Allah demi kepentingan umat-Nya biasanya dimulai dengan peristiwa rahasia di mana Allah berkenan menggerakkan seseorang untuk menjadi pelaksana karya- Nya, Alkitab mencatatnya sebagai Nabi. Semua nabi menerima penyataan Ilahi yang dahsyat. Hidup mereka berubah dan mereka terdorong menyampaikan firman Allah, bukan atas kemauan sendiri atau atas permintaan lingkungan di mana mereka hidup, melainkan atas dorongan Ilahi saja. Salah satu nabi yang pengutusannya dianggap unik adalah Yesaya. Karena penempatan panggilan seperti itu memiliki peranan penting dalam Pasal 1-12, panggilan Yesaya ditempatkan di tengah-tengah nubuat tentang penghukuman dan pemulihan yang akan dialami oleh orang-orang Yehuda di antara Pasal 1-5 dan Pasal 7-12. Bahkan penghukuman dan pemulihan merupakan gaya penulisan kitab Yesaya karena di dalam seluruh kitab Yesaya berita penghukuman tidak berdiri sendiri, tetapi selalu diikuti dengan pemulihan dan keselamatan untuk menyatakan keadilan Allah terhadap umat-Nya. Pengutusan Yesaya sebagai nabi dimulai dengan perjumpaannya dengan Tuhan. Dalam perjumpaannya dengan Tuhan, Yesaya mengakui kenajisan dirinya, dan ia pun dikuduskan oleh TUHAN. Setelah dikuduskan, ia siap menerima pengutusan yang dinyatakan kepadanya. Panggilan pelayanan seorang hamba Tuhan adalah anugerah Allah baginya untuk turut serta dalam melaksanakan misi Allah, yaitu menyatakan kebenaran bahwa Allah menghukum orang yang berdosa dan menyelamatkan orang yang berpaling dari segala dosanya. Bercermin pada panggilan Yesaya, maka pelayanan adalah kepercayaan yang diberikan Allah kepada seseorang sesuai dengan panggilan yang telah Allah nyatakan kepadanya (6:9-10), bahkan bentuk dan hasil pelayanannya pun telah ditentukan oleh Allah sesuai dengan kapasitas dan isi panggilan yang dinyatakan kepadanya (6:11-13). Walaupun orang-orang yang dihasilkan dari pelayanan adalah sedikit, tetapi itulah yang dikehendaki Allah untuk suatu masa depan yang besar. Allah memerlukan hamba Tuhan yang memiliki kerendahan hati untuk mengakui dosanya dari pada hamba Tuhan yang hanya mencari kuasa melalui penyembahannya kepada Allah. Yesaya mengakui dosanya dan dosa bangsanya yang menunjukkan bahwa ia adalah bagian dari orang-orang sebangsa dengannya. Seorang hamba Tuhan yang baik adalah hamba Tuhan yang jujur akan kesalahan dan kekurangannya dan menilai dirinya secara benar tanpa melempar kesalahannya kepada orang lain

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Fil Bernadinus Jansen Tampani
Date Deposited: 13 Sep 2023 05:06
Last Modified: 13 Sep 2023 05:06
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/14203

Actions (login required)

View Item View Item