Nilai Rekonsiliasi Dari Ritual Hakasuk Dalam Pengobatan Tradisional Masyarakat Adat Suku Uma Lusaen Di Desa Kamanasa-Kabupaten Malaka

KOA, Mario Fransisco (2023) Nilai Rekonsiliasi Dari Ritual Hakasuk Dalam Pengobatan Tradisional Masyarakat Adat Suku Uma Lusaen Di Desa Kamanasa-Kabupaten Malaka. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (604kB)
	Text BAB I.pdf Download (536kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (670kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (581kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (608kB)
	Text BAB V.pdf Download (1MB)

Abstract

Ritual Hakasuk dalam proses pengobatan tradisional (Kakaluk) merupakan salah satu bentuk praktek kebudayaan yang masih dilakukan hingga saat ini oleh Masyarakat Adat Suku Uma Lusaen di Desa Kamanasa sebagai satu warisan sejarah leluhur. Dalam perwujudannya, ritual Hakasuk mengandung nilai-nilai kebudayaan yang sangat khas dan menarik untuk dikaji secara ilmiah. Untuk mengetahui nilai apa yang terkandung dalam ritual Hakasuk, penulis mengkajinya dengan metode penelitian kualitatif di lapangan, melalui proses wawancara dan observasi untuk memperoleh sejumlah data primer. Selanjutnya, penulis melakukan penelitian pustaka, selain untuk mengumpulkan data-data sekunder, juga untuk membantu dalam proses penafsiran atas data-data yang diperoleh. Ritual Hakasuk bukan hanya sebuah ritual syukur atas kesembuhan fisik yang diperoleh dari suatu proses pengobatan, melainkan juga merupakan ritual yang mengungkapkan hakikat masyarakat adat di Kamanasa sebagai masyarakat yang berwawasan sosial (belu tetuk nok kmanek) dan berkepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Nai Maromak). Ritual Hakasuk merupakan suatu praktek ritual dalam upaya pemulihan kembali relasi seseorang dengan orang lain, dengan sesama alam ciptaan, dan terutama relasi dengan Tuhan Yang Maha Esa. Sebab dalam pandangan tradisional Masyarakat Kamanasa, segala bentuk penyakit, musibah dan kecelakaan yang menimpah manusia itu karena adanya kerusakan relasi akibat perbuatan salah dan dosa (Ksalak) seseorang. Maka dari itu, Hakasuk vii dapat dilihat sebagai suatu upaya rekonsiliasi atas retaknya hubungan multi dimensional manusia.

Actions (login required)

View Item