Uji Organoleptik Dan Kandungan Gizi Pada Mie Berbahan Baku Umbi-Umbian Asal Naiola Kefamenanu Kabupaten TTU

NEONBANU, Maria Grachella Ein (2024) Uji Organoleptik Dan Kandungan Gizi Pada Mie Berbahan Baku Umbi-Umbian Asal Naiola Kefamenanu Kabupaten TTU. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (551kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (444kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (491kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (503kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (732kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (220kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA DAN SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIASI.pdf

Download (158kB)

Abstract

Mie instan dapat menjadi salah satu inovasi pangan olahan dari tepung umbi-umbin (ubi kayu, ubi jalar kuning dan ubi jalar ungu) untuk meningkatkan pangan dan mengurangi penggunaan tepung terigu yang terus meningkat seiring dengan banyaknya penggunaan tepung terigu dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Selama ini ubi di konsumsi hanya sebatas di rebus, kukus, goreng, dipanggang atau bakar. Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan umur simpan ubi ialah diproses terlebih dahulu menjadi tepung. Tepung ubi adalah merupakan hancuran ubi yang dihilangkan kadar airnya. Metode yang digunakan meliputi uji organoleptik (scoring) dan analisis kandungan gizi (proksimat). Terdapat tiga jenis umbi yang diolah yaitu ubi kayu, ubi jalar ungu, dan ubi jalar kuning yang berasal dari desa Naiola kefamenanu Kabupaten TTU. Prosedur kerja terdiri dari pembuatan ubi menjadi tepung, Pembuatan tepung menjadi mie, pengujian organoleptik, dan pengujian proksimat. Ketiga jenis ubi terlebih dahulu diolah menjadi tepung ubi, kemudian tepung ubi diolah menjadi mie ubi. Pada pengujian organoleptik melibatkan 30 panelis tidak terlatih untuk melihat tingkat kesukaan pada aroma, rasa, warna dan tekstur dari ketiga jenis mie. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan uji scoring. Sedangkan untuk pengujian proksimat (kadar air, kadar abu, lemak, protein dan karbohidrat) dilakukan untuk tepung dan mie ubi. Data uji proksimat dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengujian organoleptik, tingkat kesukaan panelis terhadap parameter aroma, rasa, dan warna dari ketiga jenis mie berpengaruh tidak signifikan (Fhitung < Ftabel 0,05), sedangkan untuk parameter tekstur menunjukan pengaruh signifikan (Fhitung > Ftabel 0,05). Pada pengujian kandungan gizi tepung umbi bervariasi. Tepung ubi kayu mengandung kadar air dan kadar abu paling tinggi dari tepung ubi jalar ungu, dan ubi jalar kuning yaitu 9.14%. dan 2.07%. Kadar lemak tertinggi dimiliki oleh tepung ubi jalar ungu (1.22%). Kadar protein tertinggi oleh tepung ubi jalar ungu dan tepung ubi jalar kuning (2.62%). Kadar karbohirat tertinggi dimiliki oleh tepung jalar kuning (86.64%). Sedangkan untuk kandungan gizi mie ubi, kadar abu terttinggi dimiliki oleh mie ubi jalar ungu (6.32%), kandungan kadar air tertinggi dimiliki oleh mie ubi jalar kuning (2%), kadar lemak dan kadar protein tertinggi oleh mie jalar ungu yaitu 4.24% , dan 9.46%. Selanjutnya, kadar karbohidrat tertinggi dimiliki oleh mie ubi jalar ungu yaitu 82.69%. Kenaikan protein dari masing-masing mie tersebut karena adanya penambahan tepung cakra dan penambahan telur.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Mie, tepung, umbi-umbian, kandungan gizi, organoleptik
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Program Studi Biologi
Depositing User: S.Si Maria Grachella Ein Neonbanu
Date Deposited: 06 Mar 2024 06:49
Last Modified: 06 Mar 2024 06:49
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/15268

Actions (login required)

View Item View Item