Analisis Kinerja Layanan Angkutan Umum Dalam Kawasan Perkotaan Berdasarkan Indeks Point Of Interest Pendidikan (Studi Kasus Kecamatan Kelapa Lima)

BAKO, Agrian Martin (2024) Analisis Kinerja Layanan Angkutan Umum Dalam Kawasan Perkotaan Berdasarkan Indeks Point Of Interest Pendidikan (Studi Kasus Kecamatan Kelapa Lima). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
Abstrak.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (108kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (670kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (292kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (701kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (110kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (827kB)

Abstract

Angkutan umum merupakan sarana transportasi yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia perkotaan yang tidak mempunyai alternatif lain. Angkutan umum biasannya dipakai sebab mudah ditemukan dan dapat menurunkan pemakaian angkutan pribadi serta dapat berkurangnya kemacetan lalu lintas. Salah satu kota yang memakai jasa angkutan umum adalah kota Kupang. Kupang adalah ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur. Kota kupang adalah kota yang terbesar di pulau timur yang terletak di pesisir Teluk Kupang, di daratan Pulau Timor di ujung utara sebelah barat. Pada Kota Kupang terdapat enam kecamatan yakni : Kecamatan Alak, Kecamatan Kelapa Lima, Kecamatan Kota Raja, Kecamatan Kota Lama, Kecamatan Maulafa dan Kecamatan Oebobo. Dalam studi ini, wilayah Kelapa Lima 5 di jadikan sebagai tempat penelitian. Kecamatan Kelapa Lima terdiri dari 5 kelurahan yaitu: Kelurahan Kelapa Lima, Kelurahan Oesapa, Kelurahan Oesapa Barat, Kelurahan Oesapa Selatan dan Lasiana. Jarak berjalan kaki dari lokasi atau kawasan transportasi umum ke berbagai layanan pendidikan yang terletak di kawasan Kelapa Lima yang dipilih untuk penelitian. Jarak berjalan kaki tersebut dibagikan dengan jarak berjalan kaki ideal di area perkotaan. Di perkotaan, berjalan kaki adalah salah satu cara yang amat terjangkau untuk pergi ke titik suatu kegiatan, terutama dalam keadaan pusat kota yang tidak karuan. Titik kota dengan aktivitas mixed-use mempunyai jarak antar aktivitas yang dekat, sehingga jarak yang dekat memikat pengguna agar berjalan kaki ke aktivitas yang berbeda (Surrenant, 2006). Dalam perkotaan bisa berjalan kaki dengan jarak dekat (100-200 m), sedang (200-400 m) dan jauh (> 400 m), jarak itu dihitung dari kekuatan fisik seseorang dan kebutuhan terkait untuk perjalanan dan layanan bantuan pejalan kaki. Untuk menyikapi hal tersebut dan menciptakan sistem transportasi yang berkelanjutan, diperlukan perencanaan yang baik dan penyiapan sistem yang terintegrasi, sehingga dilakukan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari setiap fasilitas pendidikan yang berada pada setiap kelurahan di Kecamatan Kelapa Lima yaitu : Kelurahan Kelapa Lima, Kelurahan Oesapa, Kelurahan Oesapa Barat, Kelurahan Oesapa Selatan dan Kelurahan Lasiana. Data yang dibutuhkan yaitu data primer berupa data survey jarak berjalan kaki tempat tunggu angkutan ke fasilitas pendidikan, menggunakan aplikasi Geo Tracker dan Time Stam. Sedangkan data sekunder berupa peta rute angkutan umum yang diperoleh dari aplikasi Google Earth Pro dan peta sebaran fasilitas pendidikan di setiap kelurahan sekecamatan Kelapa Lima yang diperoleh dari data kemendikbud. Dari hasil data penelitian dapat disimpulkan 2 hal yang pertama Peta sebaran POI penddikan dari 5 kelurahan di kecamatan kelapa lima yang terdiri dari 38 sekolah mulai dari TK, SD, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi. Diantara 38 fasilitas pendidikan di kecamatan kelapa lima ada 25 fasilitas pendidikan yang berada didalam buffer zone atau jarak pejalan kakinya <400m, berarti, masuk dalam tingkat pelayanan service level A,B dan C pada tabel 2.1, dan 13 fasilitas pendidikan antara lain :SD Komodo Inerie, SD Negeri Beumopu, SMPN 10 Kupang, SMAN 9 Kupang, SMK Pelayaran, Politeknik Negeri Kupang, Politeknik Pertanian Negeri Kupang,SD Inpres RSS Oesapa,SD Kristen Tunas Bangsa, SMP Kristen Tunas Bangsa, SMA Kristen Tunas Bangsa, SD Inpres Oesapa Kecil 1, SD Negeri Oesapa Kecil 2, berada diluar buffer area atau >400m berarti fasilitas tersebut masuk dalam tingkat pelayanan service level D, E dan F pada tabel 2.1 Hal yang kedua yakni Jarak pejalan kaki dari lokasi pemberhentian transportasi ke fasilitas pendidikan dari 5 kelurahan di kecamatan Kelapa Lima yang mencukupi aturan standar pelayanan transportasi adalah kelurahan Kelapa Lima berarti tingkat pelayanannya baik dan masuk dalam service A,B dan C terdapat pada tabel 2.1.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Analis, Point Of Interest, Angkutan Umum, Jarak Berjalan Kaki
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: S.T Agrian Martin Bako
Date Deposited: 06 Mar 2024 06:32
Last Modified: 06 Mar 2024 06:32
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/15334

Actions (login required)

View Item View Item