Memahami Nyanyian Liturgi Menurut Sacrosanctum Concilium Art 112 Serta Ketepatannya Dalam Perayaan Ekaristi Gereja Katolik

USKULUAN, Pius Diego Armando (2024) Memahami Nyanyian Liturgi Menurut Sacrosanctum Concilium Art 112 Serta Ketepatannya Dalam Perayaan Ekaristi Gereja Katolik. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAKSI.pdf

Download (617kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (388kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (693kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (637kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (568kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (501kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA-CEK PLAGIAT.pdf

Download (911kB)

Abstract

Pada masa sekarang ini tentunya kita tahu bahwa musik telah menjadi bagian dari kehidupan manusia baik dalam aktifitas sakral maupun profan. Musik adalah penghayatan isi hati manusia yang diungkapkan dalam bentuk bunyi yang teratur dengan melodi atau ritme serta mempunyai unsur atau keselarasan yang indah. Musik memiliki daya magis yang mampu menghipnotis para pendengar sehingga dapat menimbulkan berbagai gejolak perasaan dan rasa, baik oleh yang memainkan musik itu sendiri maupun yang mendengar dan menikmatinya. Oleh karenanya musik memiliki peran yang sangat penting sepanjang sejarah perkembangan manusia. Bagi Gereja, musik bukan hanya sekedar seni seperti pada umumnya. Defenisi musik dalam Gereja mempunyai fungsi dan peranan yang jauh dari sekedar sebagai seni. Jika pada umumnya musik dilihat sebagai seni yang merupakan ungkapan rasa dan sarana atau tempat manusia untuk berekspresi, maka Gereja memandangnya lebih jauh dan lebih dalam daripada itu. Gereja melihat musik sebagai ungkapan kesatuan rasa terhadap yang Ilahi. Bermusik sama dengan mengucapkan syukur dan pujian terhadap Dia yang menciptakan semua hal, termasuk musik itu sendiri. Di sisi lain Gereja melihat musik sebagai ungkapan doa-doa, yang diantaranya ialah permohonan, ungkapan bersalah dan ingin kembali, pujian, rasa syukur terhadap Allah. Sehingga Gereja pun turut mengambil musik sebagai salah satu bagian dalam dirinya. Dan musik yang Gereja gunakan serta menjadi bagian dalam dirinya itu disebut sebagai musik Gereja. Musik Liturgi. Musik Liturgi adalah musik yang digunakan untuk kepentingan Gereja dan keberadaannya dimanfaatkan untuk mengiringi perayaan Liturgi, menjiwainya dan terutama memeriahkannya. Musik Liturgi mempunyai kedudukan yang integral dalam Liturgi itu sendiri. Dalam Dokumen Sacrosanctum Concilium (SC) art. 112 dikatakan “Musik Liturgi semakin suci, bila semakin erat berhubungan dengan upacara ibadat, entah dengan menggunakan doa-doa secara lebih mengena, entah dengan memperkaya upacara suci dengan kemeriahan yang lebih semarak”. Musik Liturgi memiliki fungsi dan kedudukan yang jelas dalam ibadat, contohnya dalam nyanyian pembuka, Tobat, Persiapan Persembahan, Kudus, Anak Domba Allah, Komuni, Pengutusan, Mazmur tanggapan. Musik Liturgi dalam arti tertentu mengacu pada semua macam musik yang inspirasinya atau maksud dan tujuannya serta cara membawakannya mempunyai hubungan dengan iman Gereja. Sebagai bagian utuh dari Liturgi, Musik Liturgi itu merupakan doa dan bukan sekedar suatu ekspresi seni yang jadi bahan tontonan. Memang Musik Liturgi mestilah indah dan memenuhi persyaratan-persyaratan seni musik atau nyanyian pada umumnya, namun lebih dari itu Musik Liturgi mengungkapkan doa manusia beriman. Hal inilah yang menjadikan music liturgi sebagai music yang layak dalam perayaan Ekaristi Gereja Katolik. Kelayakan musik menjadi suatu musik liturgi pun harus melewati beberaapa persyaratan, antara lain yaitu syarat syair, nada serta pengesahan dan pembinaan dari komisi Liturgi. Hal inilah yang mempertegas peryataan dari dokumen Sacrosanctum Concilium art 112 dalam paragraph ke tiga yaitu, Gereja menyutujui segala bentuk kesenian sejati, yang memiliki sifat-sifat menurut persyaratan liturgi. Oleh sebab itu pemahaman akan nyanyian Liturgi sangat penting dalam keperluan Ekaristi gereja Katolik. Karakteristik nyanyian Liturgi harus diketahui oleh setiap umat, agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih lagu-lagu yang akan dibawakan ke dalam perayaan Ekaristi Gereja Katolik.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Liturgi, Ajaran Gereja, Konsili Vatikan II, Ekaristi, Gereja katolik
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology
B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Fil Pius Diego Armando Uskuluan
Date Deposited: 08 May 2024 08:29
Last Modified: 08 May 2024 08:29
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/16061

Actions (login required)

View Item View Item