Pengaruh Variasi Tumbukan Pada Kadar Aspal Optimum Terhadap Campuran Lataston (HRS-Base) Dengan Metode Marshall Test

NINU, Niccolo Yanthonius Adventus Agung Ninu (2024) Pengaruh Variasi Tumbukan Pada Kadar Aspal Optimum Terhadap Campuran Lataston (HRS-Base) Dengan Metode Marshall Test. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK_compressed.pdf Download (658kB)
	Text BAB I.pdf Download (390kB)
	Text BAB II.pdf Download (975kB)
	Text BAB III.pdf Download (187kB)
	Text BAB IV.pdf Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Download (151kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (268kB)

Abstract

Kondisi lapis perkerasan pada umumnya mengalami kerusakan sebelum umur rencana dikarenakan proses pemadatan lapis perkerasan di lapangan yang kurang tepat. Untuk mendapatkan hasil lapis perkerasan yang kuat dan awet diperlukan analisa perencanaan jumlah tumbukan efektif yang digunakan pada pelaksanaan perkerasan jalan raya.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi tumbukan pemadatan dengan kadar aspal optimum terhadap campuran Lataston (HRS-Base) terhadap nilai Parameter Marshall berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018 Revisi 2. Menggunakan Metode Marshall dengan perkiraan kadar aspal 5,5%, 6,0%, 6,5%, 7,0%, dan 7,5% didapat KAO sebesar 6,52%. Kemudian penelitian ini dilanjutkan dengan mempersiapkan komposisi campuran dengan menggunakan nilai kadar aspal optimum (KAO) dan dilakukan variasi tumbukan pada benda uji yaitu, 2 x 40, 2 x 50, 2 x 60, dan 2 x 70 tumbukan. Dari hasil penelitian ini diketahui: Pada jumlah tumbukan 2 x 50 seluruh Parameter Marshall memenuhi Spesifikasi Bina Marga 2018 Revisi 2; Tumbukan 2 x 40 nilai MQ kurang dari batas minimum yang berarti campuran bersifat fleksibel sehingga mudah mengalami perubahan bentuk pada saat menerima beban lalu lintas. Pada jumlah tumbukan 2 x 40 juga, nilai VIM melebihi batas maksimum yang berarti rongga dalam campuran banyak sehingga kerapatan campuran berkurang; Jumlah tumbukan 2 x 60 dan 2 x 70 tumbukan, nilai VIM kurang dari batas minimum yang berarti, rongga dalam campuran hanya sedikit karena telah terisi oleh banyaknya aspal sehingga campuran aspal akan bersifat plastis sehingga lapis perkerasan mudah mengalami bleeding atau naiknya aspal ke permukaan.

Actions (login required)

View Item