Konsep Teologi Pembebasan Bagi Kaum Miskin Yang Ditindas Menurut Gustavo Gutierrez

KERAF, Deodatus Sina (2024) Konsep Teologi Pembebasan Bagi Kaum Miskin Yang Ditindas Menurut Gustavo Gutierrez. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (1MB)
	Text BAB I.pdf Download (523kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (323kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (464kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (619kB)
	Text BAB V.pdf Download (190kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA + SURAT PLAGIASI.pdf Download (495kB)

Abstract

Kemiskinan merupakan suatu topik yang tidak akan pernah selesai diperbincangkan. Persoalan dari kemiskinan itu sendiri sangat bermultidimensi dan lintas sektoral yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang berkaitan, seperti: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, geografis, gender, dan kondisi lingkungan. Kemiskinan juga muncul sebagai akibat dari ketidakmampuan sebagian manusia dalam memenuhi setiap kebutuhan hidupnya sampai pada suatu taraf yang dianggap manusiawi. Tentunya, kondisi yang demikian dapat menyebabkan menurunnya kualitas sumberdaya manusia sehingga produktivitas dan pendapatan menjadi rendah. Kemiskinan selain sebagai akibat dari ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan pokoknya, juga dapat dideskripsikan sebagai orang yang mengalami penindasan yang tidak mampu menyuarakan haknya, tidak memiliki pengetahuan, ketidakmampuan dalam memanfaatkan sarana-sarana produksi yang ada dan yang menderita ketidakadilan sosial. Kita menjumpai realitas masyarakat yang sesungguhnya, bahwasannya sebagian dari mereka yang miskin bukan hanya karena kemiskinan kultural, melainkan juga kemiskinan yang diakibatkan oleh sistem struktur yang tidak adil, seperti; pembagian sumber daya yang tidak merata, adanya diskriminasi sosial, pelanggaran hak asasi manusia, masalah politis, etnis, penindasan dan penghisapan ekonomi orang kecil. Realitas kemiskinan yang demikian sungguh sangat memperihatinkan sebab manusia hidup dalam situasi dikekang oleh struktur sosial dan membuat mereka hidup tidak sesuai dengan harkat dan martabatnya. Dari realitas inilah, lahirlah teologi pembebasan yang muncul sebagai sebuah gerakan dan tanggapan terhadap situasi ketidakadilan itu. Bagi Gutierrez, ketika kehidupan manusia mengalami hal yang demikian, maka pernyataan yang tepat untuk menggambarkan situasi ini ialah kemiskinan yang identik dengan kematian. Teologi pembebasan sebagai suatu doktrin adalah sebuah refleksi teoritis iman yang ditujukan untuk menjawab tantangan dengan masalah sosialnya terutama kemiskinan yang terjadi oleh karena adanya penindasan. Teologi pembebasan ini memiliki perbedaan dengan teologi lainnya sebab lahirnya teologi pembebasan adalah dari sebuah praksis yakni berpangkal pada orang miskin. Situasi orang miskin yang mengalami penindasan rupanya membuat banyak manusia hidup menderita. Sebagaimana situasi kemiskinan yang digambarkan oleh Gutierrez berarti kematian yang disebabkan oleh kelaparan, penyakit, atau metode penindasan yang digunakan oleh mereka yang merasa bahwa hak-hak istimewa mereka akan terancam dengan tiap-tiap usaha untuk membebaskan kaum yang ditindas. Itu adalah kematian fisik yang di atasnya ditambahkan kematian kebudayaan sebab dalam situasi penindasan semuanya dibinasakan. Berhadapan dengan situasi yang demikian, perlu adanya penyadaran terhadap kaum elit akan tindakan mereka sendiri. Maka itu perlunya sikap bersolider agar mereka mampu merasakan situasi orang miskin. Selain itu, Gutierrez juga menyebutkan bahwa orang miskin selain sebagai objek, rupanya mereka juga adalah subjek dalam membebaskan diri dari situasi kemiskinan. Oleh karena orang miskin adalah kaum yang lemah, maka diharapkan Gereja untuk boleh berbaris dan bersama membela hak orang miskin.

Actions (login required)

View Item