URAN, Ch. Suzana Divinia (2024) Penetapan Harga Belis Dalam Adat Perkawinan Pada Masyarakat Desa Watololong, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Text
ABSTRAK.pdf Download (843kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (553kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (419kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (389kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (404kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (862kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Download (298kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA DAN SURAT KETERANGAN BEBAS PELAGIAT.pdf Download (423kB) |
Abstract
Ch. Suzana Divinia Uran, NIM 33120030; Skripsi berjudul: Penetapan Harga Belis Dalam Adat Perkawinan Pada Masyarakat Desa Watololong, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur di bawah bimbingan Ibu Dr. Yolinda Yanti Sonbay, SE.,M.Sc selaku pembimbing I dan Ibu Beatrix Y. Manehat, SE.,M.S.A selaku pembimbing II. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pengidentifikasian biaya belis pada adat perkawinan masyarakat Desa Watololong? dan bagaimana penetapan biaya belis pada masyarakat Desa Watololong?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengidentifikasian biaya belis pada adat perkawinan masyarakat Desa Watololong dan untuk mengetahui dasar penetapan biaya belis pada adat perkawinan masyarakat Desa Watololong. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Dasar pengidentifikasian nilai dalam biaya belis yang dikeluarkan dalam adat perkawinan masyarakat Desa Watololong adalah biaya pada tahapan gete Gahang, Pupu Opu Bine, Ro’I Bala Reken Rete, Pupu Ewa dan Sorong Witi Bala. Dari tahapan-tahapan tersebut, terdapat 7 nilai yaitu nilai sebagai pertemuan awal keluarga laki-laki dan perempuan untuk mencapai kesepakatan agar bisa melanjutkan keseriusan dari calon pengantin, nilai Kumpo Kao, nilai jaga diri antara mempelai laki-laki dan mempelai perempuan, ikatan resmi antara mempelai laki-laki dan mempelai perempuan, nilai menghargai Binek Opu dan menghargai perempuan, sebagai penghormatan dan penghargaan kepada jasa orangtua, penghargaan yang diberikan kepada keluarga pihak laki-laki. Dasar penetapan harga Mahar “Belis” dalam adat perkawinan pada masyarakat Desa Watololong, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur ialah berdasarkan kasta suku dan jumlah saudara dari perempuan yang merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan jumlah dan ukuran gading. Paman dari perempuan memegang peranan penting sebagai penentu biaya belis kepada pihak lakilaki. Dari kesimpulan di atas, maka saran yang diajukan oleh penulis ialah untuk masyarakat Desa Watololong agar tetap menjaga dan melestarikan pemberian belis berupa gading pada adat perkawinan. Karena gading gajah merupakan simbol penghargaan tertinggi terhadap pribadi seorang gadis yang hendak dinikahi dan menjadi lambang keberanian dan harga diri bagi laki-laki yang ingin meminang.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Belis, Pengidentifikasian Nilai belis, Penetapan Biaya Belis, Makna belis. |
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman |
Divisions: | Fakultas Ekonomika dan Bisnis > Program Studi Akuntansi |
Depositing User: | Ch. Suzana Divinia Uran |
Date Deposited: | 08 Nov 2024 06:19 |
Last Modified: | 08 Nov 2024 06:19 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/17987 |
Actions (login required)
View Item |