Analisis Pengaruh Variasi Bottom Ash Sebagai Pengganti Agregat Halus (Pasir) Dalam Campuran Lapis Aspal Beton (Laston) Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) Dengan Motede Marshall

RUNESI, Antoneta (2024) Analisis Pengaruh Variasi Bottom Ash Sebagai Pengganti Agregat Halus (Pasir) Dalam Campuran Lapis Aspal Beton (Laston) Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) Dengan Motede Marshall. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (254kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (547kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (280kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (176kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (321kB)

Abstract

Antoneta Runesi, Nomor Regis 21120064 dengan judul “Analisis Pengaruh Variasi Bottom Ash Sebagai Pengganti Agregat Halus (Pasir) Dalam Campuran Lapis Aspal Beton (Laston) Asphalt Concrete-Wearing Course (Ac-Wc) Dengan Metode Marshall” dibawah bimbingan Bapak Mauritius I. R Naikofi, ST., MT selaku pembimbing I dan Ibu Christiani C. Manubulu, ST., M.Eng selaku pembimbing II. Pemanfaatan limbah batu bara yaitu bottom ash merupakan salah satu inovasi untuk mengurangi penumpukan limbah tersebut. Oleh karena itu penggunaan bottom ash sebagai pengganti agregat halus (pasir) dalam campuran laston AC-WC adalah salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai parameter marshall (stabilitas, flow, VMA, VIM, VFB, Kepadatan) sebelum penambahan variasi bottom ash dan sesudah penambahan variasi bottom ash sebesar 0%, 15%, 20%, 25%, dan 30% sebagai pengganti agregat halus (pasir) menggunakan kadar aspal optimum (KAO) yang didapat sebelum penambahan variasi bottom ash. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengujian Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum penambahan variasi bottom ash yang memenuhi nilai parameter marshall yaitu kadar aspal 6% dan 6,5% (Memenuhi Spesifikasi Bina Marga 2018 revisi 2. Nilai kadar aspal optimum yang dihasilkan yaitu 6,09%. Selanjutnya penambahan variasi bottom ash menggunakan KAO menghasilkan nilai parameter marshall yang memenuhi spesifikasi hanya pada presentase 15% sajas, sedangkan pada presentase 20%, 25%, dan 30% tidak memenuhi salah satu parameter marshall yaitu VIM dimana nilai VIM melewati batas maksimum untuk campuran laston AC-WC. Hal tersebut disebabkan karena ukuran butiran bottom ash lebih halus, seragam dan juga ringan dibandingkan dengan pasir yang sdigunakan sehingga membuat rongga antar butiran yang besar dan kurangnya interlocking antar agregat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Laston AC-WC, agregat halus (pasir), bottom ash, parameter marshall
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Perpustakaan UNWIRA
Date Deposited: 05 Jan 2025 23:22
Last Modified: 05 Jan 2025 23:22
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/18575

Actions (login required)

View Item View Item