Pelaksanaan Mediasi Dalam Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Di Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota Kupang

LEWAI, Theresia Deriastry Fernandez (2019) Pelaksanaan Mediasi Dalam Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Di Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota Kupang. Diploma thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

	Text ABSTRAK.pdf Download (519kB)
	Text BAB I.pdf Download (460kB)
	Text BAB II.pdf Download (383kB)
	Text BAB III.pdf Download (334kB)
	Text BAB IV.pdf Download (347kB)
	Text BAB V.pdf Download (333kB)

Abstract

Skripsi ini membahas mengenai pelaksanaan mediasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya perselisihan hubungan industrial yang terjadi di Kota Kupang. Pemerintah telah menetapkan Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial agar penyelesaian perselisihan hubungan industrial dapat diselesaikan dengan cepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan mediasi dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Kupang. Masalah yang dirumuskan oleh penulis adalah bagaimana pelaksanaan mediasi dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Kupang. Metode pendekatan yang digunakan penulis yaitu yuridis sosiologis karena penulis akan mekakukan penelitian lapangan yang didukung dengan data kepustakaan, dengan indikator yaitu faktor hukum itu sendiri, faktor penegak hukum dan faktor fasilitas atau sarana yang mendukung. Lokasi penelitian pada Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Kota kupang. Analisis data yang dilakukan adalah analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan mediasi dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Kupang kurang efektif dikarenakan ada beberapa persoalan yaitu peraturan perundang – undangannya telah ditetapkan namun dalam pelaksanakannya belum berjalan sebagaimana mestinya, kurangnya jumlah mediator sehingga membuat kasus yang tidak diselesaikan meningkat dan fasilitas dan sarana yang mendukungpun kurang nyaman di rasakan oleh para pihak yang berselisih maupun mediator dikarenakan ruangan yang kurang luas dan AC yang sering rusak sehingga proses mediasi kurang berjalan dengan baik. Berdasarkan uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan mediasi dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial di Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi Kota Kupang, kurang efektif dilaksanakan. Saranya adalah agar pemerintrah menyediakan lebih banyak lagi mediator dan memperbaiki fasilitas dan sarana yang tersedia sehingga para pihak yang berselisih dan mediator bisa dengan nyaman mengikuti sidang dengan nyaman.

Actions (login required)

View Item