Nilai Demokrasi Go’et dalam Praktik Lonto Leok di Kampung Meler, Kab Manggarai, Nusa Tenggara Timur

TEMBA, Jefrianus (2024) Nilai Demokrasi Go’et dalam Praktik Lonto Leok di Kampung Meler, Kab Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (64kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (152kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (113kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (145kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (39kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA DAN SURAT BEBAS PLAGIAT.pdf

Download (719kB)

Abstract

Manusia pada dasarnya adalah mahkluk sosial (homo socius), cirinya sebagai homo socius ditandai dengan eksistensinya sebagai mahkluk yang serba “berkebutuhan”. Manusia membutuhkan orang lain, karena manusia tebatas dan tidak bisa memenuhi kebutuhanya secara personal. Ciri “berkebutuhan” inilah yang kemudian mendorong manusia untuk bisa berinteraksi dengan sesamanya. Ia menyatakan hakikat kemanusianya sebagai mahkluk sosial dalam berelasi dengan sesamanya. Kesadaran akan ciri inilah yang kemudian membuat manusia juga mampu mempertimbangkan sesamanya dalam menyatakan atau membuat suatu kebijakan. Dengan menyadari cirinya sebagai homo socius manusia membentuk suatu komunitas hidup bersama demi mempertahankan eksistensinya sebagai mahkluk yang beraklak dan berbudi. Dalam hubunganya dengan demokrasi, sebagai makhluk sosial yang merupakan penentu dari kehidupan sosial, manusia mempertegas hakikat sosialnya melalui penyampaian aspirasi atau perspektifnya. Dalam hal ini, orang-orang sebagai manifestasi dari manusia itu berkumpul bersama, bermusyawarah dan bermufakat untuk menentukan atau membuat kebijakan bersama demi mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bersama. Masyarakat Manggarai pada umumnya dan masyarakat Meler khususnya menganut sistem demokrasi dalam menentukan dan membuat suatu kebijakan dalam hidup bersama, memecahkan atau menyelesaikan persoalan bersama serta segala sesuatu yang menyangkut kehidupan bersama dibicarakan dalam kebersamaan secara demokratis, dalam hal ini akan diadakan nempung (berkumpul bersama) atau yang biasa disebut praktik Lonto Leok, guna untuk membicarakan segala sesuatu yang perlu dilakukan secara bersama. . x Prinsip dasar demokrasi dalam praktik Lonto Leok adalah mencapai musyawarah- mufakat. Prinsip ini menjadi tolok ukur demi tercapainya keharmonisan/kesetaraan di dalam kehidupan bersama. Dengan menanam prinsip musyawarah-mufakat, masyarakat menjadi lebih terbuka di dalam mengemukakan perspektifnya, karena di dalam praktik Lonto Leok tidak memandang perspektif orang sebagai suatu kesalahan melainkan sebagai suatu langkah menuju sebuah kesepakatan bersama. Hal menarik di dalam demokrasi Lonto Leok adalah bagaimana nilai-nilai kebersamaan itu diperjuangkan dan disatukan sebagai barometer menuju demokrasi yang bersubstansial. Prinsip demokrasi yang bersubstansial itu, dapat dikontraskan dengan prinsip Kantian, bahwa setiap orang tidak diperlakukan sebagai sarana melainkan sebagai tujuan. Artinya masyarakat itu mesti mendapat kepastian yang baik di dalam memutuskan suatu persoalan. Pandangan Kant mengenai tanggapan personal harus terlebih dahulu disetujui oleh semua warga negara, karena keputusan itu bisa diterima secara baik, kalau semua warga menyetujui keputusan itu, dan masyarakat Manggarai dalam mengimplementasikan hal ini, memuatnya di dalam praktik Lonto Leok, di mana keputusan itu bisa diterima dengan baik, kalau terjadi kesepakatan bersama di dalam masyarakat. Prinsip “Nai ca anggit tuka ca leleng, bantang cama reje lele dan teu ca ambo neka woleng lako, muku ca pu’u neka woleng curup” pada masyarakat Manggarai, menggambarkan bagaimana nilai-nilai kebersamaan itu diwujudkan di dalam kehidupan riil masyarakat Manggarai. Lonto leok akan menjadi lebih efektif, kalau nilai-nilai kebersamaan seperti; Gotong royong, persatuan, kekeluargaan, dsb, itu diutamakan atau dikedepankan. Pada intinya demokrasi lonto leok dapat mencapai demokrasi yang bersubstansial, kalau prinsip-prinsip dasar, seperti yang tertuang di dalam Go’et “teu ca ambo neka woleng lako, xi muku ca pu’u neka woleng curup, nai ca anggi tuka ca leleng, bantang cama reje lele” dihargai atau diutamakan. Sebenaranya Ada nilai demokrasi Go’et di dalam praktik Lonto Leok yang dihidupi oleh masyarakat Manggarai umumnya dan masyarakat Meler khususnya, dan hal itu tertata jelas di dalam Go’et-Go’et yang ada di dalam praktik Lonto Leok. Nilai Demokrasi Go’et Dalam Praktik Lonto Leok merupakan sebuah upaya untuk menggali nilai-nilai kearifan lokal dalam memaknai praktik Lonto Leok yang ada di Manggarai, khususnya yang ada di Kampung Meler sejak dulu. Nilai-nilai luhur dan nilai-nilai filosofis dari praktik lonto leok merupakan sebuah wadah untuk menciptakan relasi yang baik dengan Mori Kraeng (Tuhan), dengan sesama, dan dengan alam. Dari penjelasan-penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa prinsip dasar demokrasi Go’et di dalam praktik Lonto Leok mempunyai dimensi religius, dan sosial yang sangat tinggi. Dalam dimensi religius kesadaran yang perlu ditumbuhkemabangkan adalah menyadari bahwa sesama itu sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang unik dan bermartabat. Dalam dimensi sosial kesadaran yang perlu dijunjung tinggi adalah, pentingnya partisipasi di dalam setiap aspek kehidupan bersama. Dengan demikian setiap persona yang hidup di dalam lembaga masyarakat dapat menjadi manusia yang bermartabat, manusia yang adil, manusia yang sederajat. Dengan demikian nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat di dalam praktik Lonto Leok, seperti nilai solidaritas, nilai kekeluargaan, nilai persatuan dan kesatuan, merupakan tujuan terciptanya praktik Lonto Leok tersebut. Dengan demikian prinsip musyawarah-mufakat adalah prinsip dasar dan sasaran fundamental dari praktik lonto leok.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
J Political Science > JA Political science (General)
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: Jefrianus Temba
Date Deposited: 04 Nov 2025 07:52
Last Modified: 04 Nov 2025 07:52
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/20766

Actions (login required)

View Item View Item