Studi Analisis Semiotika Roland Barthes terhadap Representasi Iblis Dalam Film The Pope's Exorcist

LELTAKAEB, Mario Paol (2025) Studi Analisis Semiotika Roland Barthes terhadap Representasi Iblis Dalam Film The Pope's Exorcist. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (709kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (443kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (866kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (558kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (897kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (270kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (486kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi iblis dalam film The Pope’s Exorcist menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Film The Pope’s Exorcist (2023), yang terinspirasi dari kisah nyata Pastor Gabriele Amorth, seorang eksorsis utama Vatikan. Film ini menghadirkan narasi tentang pertarungan spiritual antara kekuatan ilahi dan iblis. Melalui pendekatan semiotika Roland Barthes, studi ini berupaya mengurai bagaimana struktur tanda dalam film membentuk pemahaman penonton tentang iblis, iman, dan kekuasaan religius. Penelitian ini berfokus pada dua tahap pemaknaan Barthes, yaitu denotasi (makna literal) dan konotasi (makna simbolis), untuk mengungkap lapisan-lapisan makna yang lebih dalam dari setiap pesan, simbol, dialog, dan interaksi antar karakter. Melalui analisis semiotik, ditemukan bahwa representasi iblis dalam The Pope’s Exorcist menampilkan dirinya dalam berbagai bentuk visual dan auditori yang telah dikenali secara kolektif sebagai simbol kejahatan diantaranya suara menggelegar, mata putih tak beriris, tubuh melayang dan bergerak tidak wajar, serta perubahan ekspresi secara mendadak. Tanda-tanda ini secara denotatif merujuk pada gejala kesurupan namun secara konotatif membentuk citra iblis sebagai kekuatan luar yang menyerang moralitas dan keyakinan manusia. Tubuh manusia menjadi ruang konflik antara kekuatan ilahi dan kekuatan jahat. Gerak tubuh yang kerasukan dimaknai sebagai simbol kehilangan kendali, kehilangan iman, dan ketercerabutan spiritual. Dengan demikian, melalui lensa semiotika Barthes, film ini dapat dibaca sebagai upaya produksi dan reproduksi makna yang menjadikan iblis bukan hanya musuh tokoh utama, tetapi musuh simbolik umat manusia. Iblis menjadi representasi dari segala yang lain: asing, tak terkendali, dan destruktif. Ia hadir bukan sekadar untuk menakuti, tetapi untuk memperkuat kepercayaan pada struktur kultural yang dibutuhkan manusia untuk bertahan secara spiritual.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
P Language and Literature > PN Literature (General) > PN2000 Dramatic representation. The Theater
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: MARIO PAOL LELTAKAEB
Date Deposited: 13 Oct 2025 01:05
Last Modified: 13 Oct 2025 01:05
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/21196

Actions (login required)

View Item View Item