Dentifikasi Karakter Norma Hukum pada Ritual Lodong-Ana dalam Masyarakat Adat Suku Liwun di Desa Balukhering Kecamatan Lewolema Kabupaten Flores Timur

LIWUN, Emilianus Harun (2025) Dentifikasi Karakter Norma Hukum pada Ritual Lodong-Ana dalam Masyarakat Adat Suku Liwun di Desa Balukhering Kecamatan Lewolema Kabupaten Flores Timur. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (1MB)
	Text BAB I.pdf Download (387kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (622kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (292kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (690kB)
	Text BAB V.pdf Download (165kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA .pdf Download (276kB)

Abstract

ABSTRAK Lodong Ana merupakan ritual pembaptisan anak secara adat agar anak mendapat berkat dari leluhur dan terhindar dari segala macam penyakit (kutukan). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pelestarian ritual Lodong Ana dalam Masyarakat Adat Suku Liwun di Desa Balukhering, karena dalam kepercayaan masyarakat adat bahwa jika ritual ini tidak dijalankan maka akan mendapatkan sanksi. Dalam perkembangan zaman, ritual ini mengalami perubahan, meskipun demikian perubahan yang terjadi tidak menghilangkan esensi dan nilai kesakralan yang terkandung dalam ritual tersebut. Ritual ini memiliki nilai spiritual dan sosial yang tinggi serta mengandung norma hukum yang bersifat memaksa dan mengikat yang diwariskan secara turun-temurun. Penelitian bertujuan untuk Mengidentifikasi Karakter Norma Hukum Pada Ritual Lodong-Ana Dalam Masyarakat Adat Suku Liwun Di Desa Balukhering Kecamatan Lewolema Kabupaten Flores Timur. Dalam konteks modernisasi dan pengaruh budaya luar, terjadi pergeseran dalam pelaksanaan ritual ini yang mengancam kelestarian norma adat yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (hukum empiris) dengan metode pendekatan yuridis sosiologis. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan observasi partisipan di Desa Balukhering. Sampel terdiri dari enam informan utama, termasuk kepala adat dan tokoh masyarakat Suku Liwun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter norma hukum dalam ritual Lodong Ana mencakup empat aspek utama: (1) Perintah yang bersifat memaksa dan mengikat yang diwariskan oleh leluhur dan harus dijalankan tanpa syarat sebagai bentuk penghormatan kepada Tuhan (Lera Wulan Tana Ekan) dan leluhur; (2) Larangan dan sanksi, yang umumnya bersifat spiritual seperti kutukan atau kehilangan keberkahan bagi yang melanggar; (3) Bersifat umum, yakni melibatkan semua elemen masyarakat (anggota komunitas yang terlibat) dalam persiapan dan pelaksanaan, karena norma tersebut berlaku menyeluruh tanpa memandang status sosial; (4) Dibentuk oleh lembaga adat, yakni para tetua adat, penutur, dan tokoh spiritual yang memiliki otoritas dalam menetapkan norma dan pelaksanaan ritual. Norma ini tidak tertulis, tetapi ditaati secara turun-temurun karena keyakinan kolektif. Ritual Lodong Ana memiliki kekhasan dan merupakan identitas bagi masyarakat adat Suku Liwun, karena itu merupakan suatu hak mutlak untuk menjalankannya dengan kewajiban untuk memberikan sesajian. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa ritual Lodong Ana mengandung nilai-nilai seperti religiusitas, komunalisme, konkret, dan nilai kontan. Nilai-nilai ini tidak hanya dijalankan secara simbolik, tetapi juga mewujud dalam sarana yang digunakan dalam pelaksanaan ritual serta semuanya disiapkan dan digunakan secara komunal. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa norma dalam ritual Lodong Ana merupakan hukum yang hidup (living law) dan tetap relevan. Norma tersebut lahir dari keyakinan jiwa bangsa (folkgeist) terhadap leluhur, mengatur kehidupan sosial, spiritual, dan budaya, serta menjadi dasar penguatan identitas komunitas. Pelestarian ritual ini memerlukan strategis melalui pendidikan massa tentang adat, dokumentasi, partisipasi generasi muda, serta dukungan kebijakan dari pemerintah. Dengan demikian, ritual Lodong Ana bukan hanya warisan budaya, tetapi juga sistem hukum yang hidup dalam menjaga harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas leluhur. Kata Kunci: Lodong Ana, Karakter Norma Hukum, Nilai-nilai.

Actions (login required)

View Item