Implikasi Yuridis Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump Dalam Menaikan Pajak Impor Terhadap Perjanjian Perdagangan Internasional WTO ( World Trade Organization)

INGU, Renata Meliana (2025) Implikasi Yuridis Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump Dalam Menaikan Pajak Impor Terhadap Perjanjian Perdagangan Internasional WTO ( World Trade Organization). Undergraduate thesis, Universitas Katholik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (1MB)
	Text BAB I.pdf Download (708kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (656kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (242kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (746kB)
	Text BAB V.pdf Download (239kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA DAN SURAT KETERANGAN BEBAS PELAGIAT.pdf Download (544kB)

Abstract

Perdagangan internasional merupakan dasar penting kerja sama antarnegara di era globalisasi. Salah satu tonggak utamanya adalah General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) tahun 1947 yang menjadi fondasi berdirinya World Trade Organization (WTO).Dalam perkembangannya, kebijakan perdagangan juga dipengaruhi oleh Section 232 Trade Expansion Act 1962, yang memberi kewenangan kepada presiden untuk menaikkan tarif dengan alasan keamanan nasional. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Implikasi Yuridis Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump Dalam Menaikan Pajak Impor Terhadap Hak dan Kewajiban negara-negara yang terlibat dalam perjanjian perdagangan internasioanl ,Bagaimana mekanisme penyelesaian sengketa di WTO dapat digunakan oleh negara-negara yang merasa dirugikan atas kebijakan tarif impor Amerika Serikat tersebut dan.Bagaimana kesesuaian kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh pemerintahan Donald Trump.Tujuan dari Penelitian adalah Untuk Mengetahui Mengkaji dan Menganalisis Implikasi Yuridis Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump Dalam Menaikan Pajak Impor Terhadap Perjanjian Perdagangan Internasional dan Untuk Mengetahui Mengkaji dan Menganalisis Mekanisme Penyelesaian Sangketa di WTO dan Mengetahui menganalisis kesesuaian kebijakan tarif trump. Metode penelitian ini adalah metode penelitian Normatif, dan menggunakan Metode pendekatan Perundang-Undangan dan metode Konseptual.Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi Pustaka,Aspek penelitian dalam penelitian ini Menganalisis implikasi yuridis kebijakan presiden amerika serikat,menjelaskan penyelesaian sangketa di WTO dan Menganalisis kesesuaian kebijakan tarif impor trump. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Trump melanggar kewajiban internasional dan kesepakatan internasional yang diatur dalam GATT 1994 Pasal I dan Pasal XXVII dan ketentuan umum dalam WTO untuk mewajiibkan anggota untuk memenuhi GATT. Kebijakan ini juga bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar dalam hukum perdagangan internasional, seperti prinsip pacta sunt servanda, serta prinsip Most Favoured Nation. Kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintahan Donald Trump bertujuan melindungi industri dalam negeri Amerika Serikat dari persaingan impor yang dianggap tidak adil serta memperbaiki defisit perdagangan. Mekanisme penyelesaian sengketa di WTO digunakan oleh negara-negara yang merasa dirugikan oleh kebijakan tarif impor Amerika Serikat. Ada tahap Konsultasi,pembentukan dan proses panel,appelate body review. Kesimpulan dari penelitian Kebijakan tarif impor Presiden Donald Trump melalui Section 232 Trade Expansion Act melanggar prinsip GATT 1994, pacta sunt servanda, dan Most-Favoured Nation, karena bersifat diskriminatif dan proteksionis. Kebijakan ini menimbulkan sengketa di WTO dan menggoyahkan stabilitas hukum perdagangan internasional. Disarankan agar evaluasi terhadap penggunaan alasan keamanan nasional, penguatan mekanisme sengketa WTO, serta reformasi aturan agar tidak disalahgunakan. Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi negara-negara, termasuk Indonesia, untuk menyusun kebijakan perdagangan yang sesuai hukum internasional dan mendorong kajian akademis.

Actions (login required)

View Item