Pengaruh Hambatan Samping Akibat Aktivitas Pasar Baru Atambua Terhadap Kinerja Jalan Vetor Lidak

SUNI, Pricilia Kau (2025) Pengaruh Hambatan Samping Akibat Aktivitas Pasar Baru Atambua Terhadap Kinerja Jalan Vetor Lidak. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (351kB)
	Text BAB I.pdf Download (423kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (268kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (288kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (381kB)
	Text BAB V.pdf Download (505kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (162kB)

Abstract

Aktivitas Pasar Baru Atambua yang ramai menjadi salah satu penyebab penurunan kecepatan dan kemacetan. Hal ini menyebabkan penurunan kinerja jalan Vetor lidak sehingga dilakukannya penelitian untuk mengetahui pengaruh hambatan samping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik hambatan samping pada ruas Jalan Vetor Lidak, Pasar Baru, Atambua, serta menganalisis pengaruh hambatan samping akibat aktivitas pasar terhadap kinerja jalan. Aktivitas di sekitar Pasar Baru, seperti pejalan kaki, kendaraan berhenti, kendaraan lambat, dan kendaraan keluar-masuk, diduga menyebabkan penurunan kapasitas jalan, peningkatan derajat kejenuhan, serta penurunan tingkat pelayanan lalu lintas. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi aktual kinerja jalan dan menjadi acuan dalam merumuskan solusi penataan lalu lintas di kawasan tersebut. Metode penelitian menggunakan survei lapangan untuk mengumpulkan data primer berupa volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, hambatan samping, dan kondisi geometrik jalan. Data sekunder berupa jumlah penduduk Kota Atambua diambil dari Badan Pusat Statistik. Survei dilakukan selama enam hari (Senin–Sabtu) pada jam pagi, siang, dan sore, dengan titik pengamatan sepanjang 112 meter ruas Jalan Vetor Lidak di depan Pasar Baru Atambua. Analisis perhitungan kinerja jalan dilakukan mengacu pada Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2023, dengan menghitung kapasitas jalan, derajat kejenuhan, dan tingkat pelayanan, serta menggunakan regresi linear untuk melihat hubungan hambatan samping terhadap derajat kejenuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan samping tertinggi terjadi pada hari Sabtu pukul 17.45–18.45 dengan nilai 1.047,2 kejadian/jam, didominasi oleh kendaraan berhenti (40,87%) dan pejalan kaki (34,66%). Kapasitas jalan pada jam puncak tersebut sebesar 2.234 smp/jam dengan derajat kejenuhan 0,33, yang termasuk dalam tingkat pelayanan B. Analisis regresi linear menunjukkan hubungan kuat antara hambatan samping dan derajat kejenuhan, persamaan terbaik terdapat pada hari senin dengan Y= 0,0002X + 0,0299 dengan nilai koefisien determinasi (R²) tertinggi 0,8291 pada hari Senin, yang berarti 82,91% variasi derajat kejenuhan dipengaruhi oleh hambatan samping. Temuan ini menegaskan bahwa pengurangan hambatan samping, khususnya dari kendaraan berhenti dan pejalan kaki, berpotensi meningkatkan kinerja lalu lintas di ruas jalan tersebut.

Actions (login required)

View Item