Eksistensi Sa’o Sina Zi’a dalam Sub Etnis Keli di Kampung Doka Desa Radabata Kabupaten Ngada

NGOZO, Alexander (2025) Eksistensi Sa’o Sina Zi’a dalam Sub Etnis Keli di Kampung Doka Desa Radabata Kabupaten Ngada. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (408kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (280kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (754kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (510kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (85kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (325kB)

Abstract

Budaya merupakan tempat manusia menyejarah dalam ruang dan waktu. Meskipun manusia merupakan ciptaan yang paling tertinggi dan sempurna, manusia menjadikan budaya sebagai dasar pijakannya. Sebuah budaya yang berkualitas menjadi representasi manusia yang berada di balik kebudayaan itu. Bila manusia terlepas dari akar kehidupannya maka ada begitu banyak budaya lokal akan terlupakan, yang sebenarnya sangat berguna dalam perjalanan hidupnya. Akar kehidupan manusia bagaikan pohon yang senantiasa hidup jika tidak terlepas dari akarnya, dan akan menjadi semakin rindang jika akarnya semakin dalam untuk mencari. Manusia akan menjadi kuat ketika mampu merefleksikan setiap sejarah perjalanan hidupnya, kesadaran untuk merefleksikan sejarah kehidupan merupakan kesadaran historis, kesadaran ini merupakan suatu pikiran yang terbuka terhadap suatu warisan sejarah yang dilihat juga sebagai suatu kesadaran yang termeditasi. Kesadaran historis adalah kesadaran yang belum sempurna kesadaran ini terbentuk melalui jaringan perspektif masa lampau sebagai tradisi, terbentang ke masa sekarang sebagai tugas dan berorientasi ke masa depan sebagai ekspektasi. Sikap mengkonservasi masa sekarang dilihat sebagai tanggungjawab dan orientasi ke masa depan dilihat sebagai usaha untuk menjaga prospek, melalui cara ini setiap orang dapat berbicara mengenai kebudayaan sebagai sebuah kesatuan naratif dari keanekaragaman unsur budaya dan tradisi. Rumah adat merupakan salah satu kekayaan kearifan lokal di Kampung Doka, Desa Radabata, Kabupaten Ngada. Rumah adat merupakan simbol eksistensi, kebanggan dan kehormatan manusia yang beradat. Boleh dikatakan, manusia tercermin dalam kebudayaan dan kebudayaan tercermin dalam kepribadian setiap manusia. Rumah adat Sina Zi’a dalam sub etnis Keli yang terletak di kampung Doka selain sebagai tempat tinggal juga berfungsi sebagai tanda pengenal dan identitas dari etnis/suku mengenai kekayaan keragaman budaya serta pusat kegiatan sosial budaya dan ritual-ritual adat serta juga berperan sebagai dasar pijakkan pendidikan kebudayaan bagi generasi penerusnya mengenai hal-hal seperti sejarah, filosofi hidup dan kearifan lokal yang terkandung di dalamnya. Sa’o ngaza secara khusus merupakan simbol kehidupan dan identitas diri, itulah makna yang terkandung dalam kata sa’o (rumah) dan ngaza (nama). Rumah adat merupakan gambaran kehidupan yang asali, di mana eksistensi seorang manusia melekat erat denganya. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan utama, mengapa studi tentang sa’o ngaza (rumah adat) ini menjadi urgen. Karena pada era disruptif saat ini, manusia dikepung oleh pelbagai informasi dan konstruksi nilai-nilai, dan ketika pelbagai persoalan moral semakin merajalela di tengah masyarakat, tuntutan formasi diri dan pengembangan karakter mau tidak mau mesti kembali kepada kontruksi aslinya. Dimana setiap orang mesti memahami dengan benar identitas diri, yang juga melekat dengan martabat dan harga dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji eksistensi rumah adat Sina Zi’a dalam sub etnis Keli di Kampung Doka, Desa Radabata, dengan fokus pada nilai, bentuk, fungsi, dan makna yang terkandung di dalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pendekatan studi lapangan dan studi pustaka. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan informan yang memiliki pengetahuan mendalam tentang budaya dan adat istiadat setempat, serta observasi langsung terhadap rumah adat dan praktik budaya di Kampung Doka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah adat Sina Zi’a berfungsi sebagai simbol identitas, kekuatan, dan kebanggaan masyarakat sub etnis Keli. Rumah adat ini tidak hanya berperan sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan ritual yang menghubungkan manusia dengan leluhur dan Yang Ilahi. Eksistensi rumah adat mencerminkan hubungan sosial yang erat antar anggotarumah adat dan anggota suku, serta menjadi sarana untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa rumah adat Sina Zi’a merupakan entitas yang integral dalam kehidupan masyarakat sub etnis Keli, yang mencerminkan jati diri dan nilai-nilai luhur mereka. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menghidupkan kembali nilai, makna dan fungsi rumah adat bukan hanya sebagai warisan budaya tapi sebagai pegangan dan prinsip yang menyatu dalam kehidupannya sehari-hari. Saran yang diberikan mencakup perlunya sosialisasi kepada generasi muda tentang pentingnya pelestarian budaya, perhatian terhadap sikap hedonisme dan konsumerisme dalam upacara adat, serta dukungan pemerintah dalam mengintegrasikan pembelajaran kebudayaan di sekolah-sekolah untuk menjaga kearifan lokal.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: ALEXANDER NGOZO
Date Deposited: 09 Oct 2025 01:46
Last Modified: 09 Oct 2025 01:46
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/22447

Actions (login required)

View Item View Item