ABANI, Yustina (2025) Studi Komparasi Tentang Kepahlawanan antara Tokoh Yonatan dan Suku Abani. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (792kB) |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (502kB) |
|
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (678kB) |
|
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (696kB) |
|
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (447kB) |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (272kB) |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (471kB) |
Abstract
Konsep kepahlawanan dimengerti sebagai suatu pengorbanan atau perjuangan dari orang-orang tertentu atau sekelompok orang demi mempertahankan suatu kebenaran. Secara etimologi kata Kepahlawanan berasal dari akar kata pahala, dan berakhiran wan, pahalawan, yang artinya mereka pantas mendapat pahala karena perjuangan maupun jasa-jasanya. Ada 3 tokoh pahlawan dalam Alkitab, yakni; Yonatan, Daud dan Stefanus. Yonatan adalah salah satu tokoh pahlawan Israel yang terdapat dalam kitab 1 Samuel. Daud adalah anak seorang dari Efrata, dari Betlehem Yehuda yang bernama Isai. Ia merupakan tokoh pahlawan yang rendah hati, dan berwibawa, khususnya pengorbanan serta perjuangannya mengalahkan Goliat yang bertubuh kekar. Stefanus adalah seorang Kristen Yahudi yang tinggal di Yerusalem. Ia adalah salah satu dari tujuh pemimpin yang dipilih untUk melayani sebagai diakon. Stefanus dikenal sebagai martir pertama karena ketahanannya dalam menerima siksaan dari pemimpin-pemimpin Yahudi. Inti kepahlawanan dari Suku Abani ialah pengorbanan dari Usi Mantutu yang merupakan leluhur ulung dalam suku, yakni rela untuk kembali mengambil barang-barang pusaka yang tertinggal. Oleh karena itu, Usi Mantutu kemudian diberi gelar oleh Usi benu dengan Nama “Abani”, yang berarti noebaen atau pulang kembali. Suku Abani berasal dari Oecusse khususnya Pasabe. Usi Mantutu merupakan leluhur ulung dalam suku. Ia menikah dengan seorang puteri yang bernama Kono Lake, lalu dikarunia empat orang putera yakni; Taeki Naek, Lite, Taeki Ana dan Sani. Namun, sani kemudian meninggal. Suku Abani juga dikenal sebagai salah satu suku yang membawa kedamaian bagi suku-suku yang bertikai. Hal konkrit yang dilakukan adalah ketika terjadi konflik antara Usi Benu dan Ama Matsala di Tono khususnya di Nunheun. Usi Taeki Ana ditunjuk oleh ayahnya Mantutu untuk pergi mendamikan kedua amaf tersebut.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
| Divisions: | Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat |
| Depositing User: | Yustina Abani |
| Date Deposited: | 14 Oct 2025 06:49 |
| Last Modified: | 14 Oct 2025 06:49 |
| URI: | http://repository.unwira.ac.id:1021/id/eprint/22642 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
