Nilai Sakralitas Wulu sebagai Dewi Hujan pada Masyarakat Suku Temu Etnis Lamaholot

MUKIN, Abdon Charlos (2025) Nilai Sakralitas Wulu sebagai Dewi Hujan pada Masyarakat Suku Temu Etnis Lamaholot. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Madira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (806kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (435kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (428kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (246kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (674kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (14kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA DAN SURAT BEBAS PLAGIAT.pdf

Download (1MB)

Abstract

Realitas kehidupan manusia bersama yang lain adalah fakta yang tak dapat dipungkiri. Manusia berelasi bersama dengan yang lain dan membentuk suatu tatanan kehidupan. Saling bergantung dengan yang lain mengungkapkan ciri manusia sebagai mahkluk sosial (Homo Socius). Dalam kebersamaanya dengan yang lain, manusia membentuk suatu hukum yang mengatur dan mengarahkan kehidupan bersama. Dalam kebersamaan pula masyarakat membentuk suatu ruang kebudayaan untuk berpartisipasi dengan yang lain. Kebudayaan merupakan sesuatu yang dipelajari, ditansmisikan dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya mempunyai nilai-nilai luhur yang terjabar di dalamnya. Tujuan penulisan karya ini adalah memahami dan menjelaskan nilai sakralitas dalam kebudayaan masyarakat. Kebudayaan masyarakat yang kaya akan nilai-nilai luhur termuat pula nilai sakralitas dalam berbagai ritual adat yang dilakukan oleh masyarakat Tradisional. Nilai sakralitas mengacu pada suatu hal tertentu yang disucikan, dihormati dan memiliki nilai spiritual yang tinggi dalam tradisi masyarakat. Nilai sakralitas yang dibangun dalam berbagai ritual tradisional menjadi penentu relasi vertikal horizontal antara manusia, alam dan Wujud Tertinggi yang disembah. Salah satu unsur yang mendukung kebudayaan adalah kesenian. Kesenian terlahir dari hasil ekspresi jiwa manusia untuk menciptakan sesuatu. Karya seni dalam tradisi masyarakat tradisional memiliki nilai estetika dan nilai fungsi bagi kehidupan. Selain itu karya seni juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendekatkan diri dengan Wujud Tertinggi yang ada dalam kehidupan masyarakat tradisional. xv Masyarakat suku Temu merupakan salah satu kelompok masyarakat etnis Lamaholot yang mendiami pantai selatan gunung Lewotobi. Masyarakat Suku Temu hidup berdampingan dengan masyarakat suku lainnya. Dalam kehidupannya bersama dengan yang lain, masyarakat suku Temu etis Lamaholot memiliki suatu ritual kebudayaan yakni ritual Dewi Wulu. Ritual adat ini merupakan upacara meminta hujan kepada Wujud Tertinggi Lera Wulan Tana Ekan melalui perantara Dewi Wulu yang diyakini sebagai Dewi Hujan untuk kesuburan tanah yang akan diolah oleh masyarakat. Dewi Wulu merupakan Karya seni patung berwujud seorang ibu yang melakukan dua aktivitas sekaligus yakni menenun dan menyusui anak yang menyiratkan makna refleksi yang dalam. Karya seni ini dijadikan masyarakat suku Temu sebagai perantara dalam upacara meminta hujan kepada Wujud Tertinggi. Adapun tujuan dari ritual ini adalah yang pertama meminta hujan kepada Lera Wulan Tana Ekan sebagai Wujud Tertinggi sang pemberi kehidupan, yang kedua sebagai bentuk penghormatan kepada Wulu sang dewi yang menghantarkan doa dan tujuan ketiga adalah kebersamaan dalam ritual ini menjadi tempat mengungkapkan rasa persaudaraan yang erat antar sesama. Nilai sakralitas yang terdapat dalam ritual Dewi Wulu terlahir dari kesadaran masyarakat akan sesuatu yang transenden yang dipahami sebagai pemberi dan penolong dalam kehidupan manusia. Nilai sakralitas tergambar pula dalam situasi yang diciptakan oleh masyarakat pada saat ritual adat ini berlangsung. Dewi Wulu ditempatkan dalam sistem religi tradisional masyarakat sebagai Guna Dewa yang menolong manusia dalam hal meminta hujan. Patung Dewi Wulu tidak dijadikan sebagai objek penyembahan melainkan sebagai perantara. Hal ini diketahui melalui berbagai tuturan dan tindakan adat dalam pelaksanaan ritual Dewi Wulu. Dari penjelasan diatas disimpulkan bahwa Ritual wulu dalam kekayaan tradisi masyarakat suku temu etnis Lamaholot terdapat pula nilai sakralitas yang menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat budaya. Hal ini memperlihatkan relasi timbal balik antara manusia dengan yang sakral dengan cara yang sakral dan dalam waktu dan ruang yang sakral.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: Perpustakaan UNWIRA
Date Deposited: 03 Dec 2025 03:30
Last Modified: 03 Dec 2025 03:30
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/23129

Actions (login required)

View Item View Item