KURNIA, Edita Teresa (2020) Makna Tuak Sebagai Media Dalam Upacara Peminangan Adat Manggarai (Studi Komunikasi Nonverbal Pada Masyarakat Kelurahan Rowang Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai). Diploma thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.
Text
ABSTRAK.pdf Download (396kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (58kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (107kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (39kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (145kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (82kB) |
|
Text
BAB VI DAN DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (40kB) |
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh apa saja makna yang terkandung dalam tuak sebagai media pada saat upacara peminangan adat Manggarai. Dimana tuak ini berperan penting sebagai media komunikasi antara kedua belah pihak, baik dari keluarga mempelai wanita atau anak rona kepada keluarga dari mempelai pria atau anak wina. Secara umum dalam upacara peminangan ini, tuak yang dipakai memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Kelurahan Rowang Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai yaitu makna akan penghormatan, makna akan kekeluargaan dan makna akan harga diri. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja makna tuak sebagai media dalam upacara peminangan adat Manggarai? Penelitian ini berkaitan dengan tuak yang disodorkan pada saat tombo adak atau berbicara mengenai adat antara tongka atau juru bicara dari anak rona dan tongka dari anak wina. Maka tujuan utamanya dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dari tuak sebagai media dalam upacara peminangan adat Manggarai. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yakni dengan menggunakan varian studi komunikasi nonverbal. Informan yang dipakai peneliti disini sebanyak delapan (8) orang. Teknik dalam pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi. Konstruk dalam penelitian ini adalah makna tuak dalam upacara peminangan sebagai media komunikasi adat masyarakat Manggarai dengan indikatornya yaitu penghormatan, kekeluargaan, dan harga diri. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa dalam upacara adat Manggarai, khususnya upacara peminangan pada masyarakat kelurahan Rowang Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai yang menggunakan tuak sebagai media komunikasi mereka terhadap tamu yang datang. Tamu disini adalah sekelompok orang yang datang kerumah dengan maksud dan tujuan tertentu yaitu keluarga dari mempelai pria yang datang untuk meminang anak gadis dari pemilik rumah. Sehingga pada kesempatan yang penting ini tuan rumah menyodorkan tuak sebagai bentuk penerimaan. Tuak yang mereka sodorkan merupakan sebuah lambang akan penghormatan bagi mereka yang dianggap datang bertamu karena adanya maksud dan tujuan tertentu dengan kata lain bukan tamu seperti biasanya. Dan ketika semua perbincangan penting itu selesai. Maka tuak yang disodorkan anak rona kemudian diminum bersama-sama sebagai makna akan kekeluargaan yang tejalin. Begitupun sebaliknya, tuak sebagai makna akan harga diri bernilai personal walaupun kedua pihak memiliki kesetaraan yang sama, tetapi anak rona selalu diutamakan dan harus dihargai. Berdasarkan pemaparan diatas, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam upacara peminangan adat Manggarai yang dilakukan sebagai bentuk akan penghormatan, kekeluargaan dan harga diri. Masyarakat Kelurahan Rowang menggunakan salah satu media atau pengantar komunikasi secara nonverbal yang digambarkan dalam bentuk tuak. Tuak ini disodorkan hanya kepada tamu yang dianggap penting dan yang datang karena ada maksud dan tujuan tertentu.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | S.Kom Sela Mikado |
Date Deposited: | 30 Jul 2020 04:57 |
Last Modified: | 30 Jul 2020 04:57 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/2889 |
Actions (login required)
View Item |