Analisa Daerah Rawan Kecelakaan Simpang Tiga Dengan Metode Pendekatan TCT ( Traffic Conflict Technique ) (Lokasi Studi : Ruas Jalan Piet A. Tallo, Depan Graha Pena Timor Express - Kupang)

THEIN, Marianus Ratu (2019) Analisa Daerah Rawan Kecelakaan Simpang Tiga Dengan Metode Pendekatan TCT ( Traffic Conflict Technique ) (Lokasi Studi : Ruas Jalan Piet A. Tallo, Depan Graha Pena Timor Express - Kupang). Diploma thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

[img] Text
BAB I.pdf

Download (144kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (144kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (490kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (277kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (428kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (85kB)

Abstract

Persimpangan pada Jl. Piet A. Tallo, depan Graha Pena Timor Express sering terjadi konflik lalu lintas yang dapat menyebabkan kecelakaan dan Selama ini antisipasi pencegahan kecelakaan dilakukan dengan melihat data kecelakaan yang telah terjadi tetapi suatu kejadian yang hampir menyebabkan terjadinya kecelakaan luput dari pengamatan dan dianggap kejadian biasa. Kecepatan yang di atas rata-rata juga akan dianggap normal jika tidak menyebabkan kecelakaan, terutama pada lokasi – lokasi yang berpotensi menimbulkan konflik lalu lintas atau rawan terhadap kecelakaan lalu lintas, Untuk menanggulangi hal-hal tersebut di atas maka perlu sebuah analisis, yaitu dengan menggunakan Traffic Conflict Technique (TCT). Metode Traffic Conflict Technique (TCT) dibuat untuk melihat besarnya tingkat keseriusan konflik dari jarak kendaraan ke titik berpotensi terjadi konflik dan kecepatan kendaraan yang terlibat konflik untuk mendapatkan nilai time to accident. jarak kendaraan pada saat terjadi konflik sebesar 18% adalah pada jarak 5,0 – 6,0 m sedangkan yang terendah sebesar 1% yaitu pada jarak 2,0 – 3,0 m, kecepatan kendaraan yang tertinggi saat konflik adalah 40 - 50 km/jam yaitu dengan presentase 3% dimana kecepatan tersebut masuk dalam kategori serious conflict. Metode Traffic Conflict Technique (TCT) membutuhkan data berupa jarak kendaraan dan kecepatan kendaraan pada saat terjadi konflik sehingga didapatkan nilai time to accident (TTA) yang paling sering terjadi konflik adalah 0,5 – 1,0 detik dengan persentase sebesar 52% sedangkan yang paling jarang terjadi konflik adalah 1,5 – 2,0 detik dan 0,0 – 0,5 detik dengan persentase sebesar 9% sehingga hasil analisa tersebut yang paling banyak mengalami serius conflict ada pada Pos 2 yaitu sebesar 109 konflik. hasil rekapitulasi perilaku Pengendara saat konflik untuk masing masing pos pengamatan adalah persentase perilaku yang terbesar adalah pengereman yaitu sebesar 52% dengan jumlah total dari 2 pos pengamatan adalah 167 perilaku sedangkan yang paling terkecil adalah mempercepat sebesar 18% dengan jumlah total 59 perilaku. Alternatif yang bisa diberikan bisa dengan cara menambahkan pita penggaduh ( rumble strip ) pada lengan persimpangan sebelum memasuki persimpangan dan memberikan tambahan rambu lalu lintas agar dapat menyampaikan informasi berupa perintah, larangan dan petunjuk kepada pengguna jalan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: konflik lalu lintas, Metode Traffic Conflict Technique (TCT), kecepatan tinggi, alternatif
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography
H Social Sciences > HE Transportation and Communications
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Antonia M. Ngole
Date Deposited: 21 Aug 2020 05:41
Last Modified: 21 Aug 2020 05:41
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/2983

Actions (login required)

View Item View Item