Politik Identitas Etnis Dalam Pemilihan Walikota Kupang Periode 2017 – 2022 (Studi Kasus di Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang)

WONGA, Imelda (2019) Politik Identitas Etnis Dalam Pemilihan Walikota Kupang Periode 2017 – 2022 (Studi Kasus di Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang). Diploma thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (986kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (445kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (442kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (326kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (475kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (619kB)
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (322kB)

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimanakah politik identitas etnis dalam pemilihan Walikota Kupang periode 2017 – 2022 di Kelurahan Penfui. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis fenomena politik identitas etnis dalam pemilihan Walikota Kupang periode 2017 – 2022 yang terjadi di Kelurahan Penfui. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori politik identitas etnis, perilaku pemilih dan partisipasi politik. Fokus penelitian ini yaitu ingin melihat bagaimanakah politik identitas etnis dalam pemilihan Walikota Kupang periode 2017 – 2022 di Kelurahan Penfui. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pemilihan Walikota Kupang periode 2017 – 2022, masih terdapat praktek politik identitas etnis yang digunakan oleh para kandidat sebagai penarik dukungan dan perolehan suara yang terjadi di Kelurahan Penfui, karena mayoritas jumlah penduduk yang ada di Kelurahan Penfui berasal dari etnis yang sama dengan kedua pasangan calon, walaupun apabila dilihat dari hasil pengamatan terhadap beberapa responden dapat disimpulkan bahwa faktor etnis memiliki pengaruh yang rendah terhadap kecenderungan memilih masyarakat. Namun partisipasi politik masyarakat di Kelurahan Penfui dalam pemilihan Walikota Kupang juga sangat rendah dikarenakan tidak maksimalnya sosialisasi dari KPU maupun partai politik atau pasangan calon mengenai pemilihan kepala daerah. Hal ini dikarenakan masyarakat di Kelurahan Penfui memilih berdasarkan kesamaan etnis. Kesimpulan dari hasil penelitian ini, yaitu pemilihan Walikota Kupang di Kelurahan Penfui mendapat hasil perolehan suara yang berimbang dengan selisih 0,6 %. Tingkat partisipasi masyarakat Kelurahan Penfui dalam pemilihan Walikota Kupang sangat rendah. Faktor etnis belum menjadi sebuah ukuran dalam mendapatkan perolehan suara pemilihan Walikota Kupang di Kelurahan Penfui. Saran mengenai hasil penelitian ini, yaitu diharapkan KPU dan Bawaslu maupun Partai Politik dan Pasangan Calon agar memberikan sosialisasi mengenai pemilihan umum serta perlunya pencegahan dan upaya agar tidak menimbulkan konflik di masyarakat. Rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimanakah politik identitas etnis dalam pemilihan Walikota Kupang periode 2017 – 2022 di Kelurahan Penfui. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis fenomena politik identitas etnis dalam pemilihan Walikota Kupang periode 2017 – 2022 yang terjadi di Kelurahan Penfui. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori politik identitas etnis, perilaku pemilih dan partisipasi politik. Fokus penelitian ini yaitu ingin melihat bagaimanakah politik identitas etnis dalam pemilihan Walikota Kupang periode 2017 – 2022 di Kelurahan Penfui. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pemilihan Walikota Kupang periode 2017 – 2022, masih terdapat praktek politik identitas etnis yang digunakan oleh para kandidat sebagai penarik dukungan dan perolehan suara yang terjadi di Kelurahan Penfui, karena mayoritas jumlah penduduk yang ada di Kelurahan Penfui berasal dari etnis yang sama dengan kedua pasangan calon, walaupun apabila dilihat dari hasil pengamatan terhadap beberapa responden dapat disimpulkan bahwa faktor etnis memiliki pengaruh yang rendah terhadap kecenderungan memilih masyarakat. Namun partisipasi politik masyarakat di Kelurahan Penfui dalam pemilihan Walikota Kupang juga sangat rendah dikarenakan tidak maksimalnya sosialisasi dari KPU maupun partai politik atau pasangan calon mengenai pemilihan kepala daerah. Hal ini dikarenakan masyarakat di Kelurahan Penfui memilih berdasarkan kesamaan etnis. Kesimpulan dari hasil penelitian ini, yaitu pemilihan Walikota Kupang di Kelurahan Penfui mendapat hasil perolehan suara yang berimbang dengan selisih 0,6 %. Tingkat partisipasi masyarakat Kelurahan Penfui dalam pemilihan Walikota Kupang sangat rendah. Faktor etnis belum menjadi sebuah ukuran dalam mendapatkan perolehan suara pemilihan Walikota Kupang di Kelurahan Penfui. Saran mengenai hasil penelitian ini, yaitu diharapkan KPU dan Bawaslu maupun Partai Politik dan Pasangan Calon agar memberikan sosialisasi mengenai pemilihan umum serta perlunya pencegahan dan upaya agar tidak menimbulkan konflik di masyarakat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Politik Identitas, Etnis, Pilkada, Perilaku Pemilih, Partisipasi Politik
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
J Political Science > J General legislative and executive papers
J Political Science > JA Political science (General)
J Political Science > JS Local government Municipal government
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Administrasi Publik
Depositing User: Antonia M. Ngole
Date Deposited: 24 Aug 2020 05:06
Last Modified: 24 Aug 2020 05:06
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/2993

Actions (login required)

View Item View Item