BOTOOR, Yoseph Cesare Maldini (2020) Kenoto Sebagai Syarat Pelaksanaan Perkawinan Pada Masyarakat Adat Sabu Di Kampung Sabu Kelurahan Fatululi Kota Kupang. Diploma thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.
Text
Abstrak.pdf Download (127kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (177kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (168kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (123kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (113kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (97kB) |
Abstract
Dalam pelaksanaan perkawinan bagi masyarakat adat sabu biasanya saat melaksanakan perkawinan harus melalui suatu prosesi adat yang disebut Kenoto. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi yaitu apakah kenoto sebagai syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam perkawinan adat sabu, dan apa sanksi yang diberikan terhadap perkawinan tanpa kenoto?Tujuannya adalah untuk mengetahui kemoto sebagai syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan perkawinan adat sabu. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah peneliti hukum empiris dengan metode pendekatan yuridis sosiologis. Sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari pengamatan dan wawancara narasumber, data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi dokumen. Kenoto merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan perkawinan pada masyakarakat adat Sabu, tetapi dalam prakteknya saat ini, masih ada masyarakat Adat Sabu di kelurahan Fatululi Kota Kupang yang tidak menggunakan Kenoto pada saat pelaksanaan perkawinan. Hal ini disebabkan karena situasi dan kondisi yang dialami mempelai laki-laki sehingga tidak melakukan Kenoto dalam pelaksanaan perkawinan. Pasangan tersebut itu juga akan mendapatkan sanksi adat karena tidak menggunakan kenoto. Kesimpulannya Kenoto merupakan syarat wajib dalam pelaksanaan perkawinan adat sabu, atau dengan kata lain kenoto itu maknanya adalah ucapan terima kasih, pasrah diri, menyatu diri. Yang disingkatkan dalam bingkisan isi hati atau dengan kata lain kenoto merupakan syarat penting dalam melaksanakan perkawinan adat sabu. Peneliti menyarankan kenoto wajib dilaksanakan dalam setia proses perkawinan adat sabu sehingga nilai-nilai budaya adat sabu khususnya kenoto dapat lestarikan atau terjaga dengan baik. Peneliti juga menyarankan bahwa kenoto wajib dilaksanakan dalam setia proses perkawinan adat sabu sehingga nilai-nilai budaya adat sabu khususnya kenoto dapat lestarikan atau terjaga dengan baik.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs H Social Sciences > HM Sociology H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman |
Divisions: | Fakultas Hukum > Program Studi Hukum |
Depositing User: | S.Kom Sela Mikado |
Date Deposited: | 07 Oct 2020 05:42 |
Last Modified: | 07 Oct 2020 05:42 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/3418 |
Actions (login required)
View Item |