Makna Tarian Ja’i Laba Go Dalam Pesta Adat Ka Ngadhu Pada Masyarakat Bena Desa Tiworiwu Kecamatan Jerebuu Kabupaten Ngada

SIU, Yuvensia (2020) Makna Tarian Ja’i Laba Go Dalam Pesta Adat Ka Ngadhu Pada Masyarakat Bena Desa Tiworiwu Kecamatan Jerebuu Kabupaten Ngada. Diploma thesis, Unika Widya Mandira.

[img] Text
COVER.pdf

Download (761kB)
[img] Text
BAB 1 PDF.pdf

Download (441kB)
[img] Text
BAB II PDF.pdf

Download (374kB)
[img] Text
BAB III PDF.pdf

Download (248kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB V PDF.pdf

Download (400kB)

Abstract

Pesta adat Ka Ngadhu adalah ritual adat sebagai puncak dari seluruh rangkaian ritual adat yang telah dilakukan warga suku dalam memperbaiki Ngadhu. Dalam acara tersebut puluhan hewan kurban yaitu kerbau dan babi dipotong untuk makan bersama warga suku. Upacara ini dianggap sebagai puncak dari semua ritual adat warga suku dalam peresmian Ngadhu yang baru. Ngadhu yang lama diperbaiki karena sudah lapuk yang diperkirakan berusian 400 atau 500 tahun lalu. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yakni: 1) Bagaimana proses penyajian Tarian ja’i Laba Go dalam pesta adat Ka Ngadhu dan, 2) Apa saja makna yang terkandung pada Tarian Ja’i Laba Go dalam pesta adat Ka Ngadhu. Dan adapun tujuan penelitian ini adalah : 1) mengetahui bentuk penyajian tarian Ja’i Laba Go dalam pesta adat Ka Ngadhu dan, 2) mengetahui makna tarian ja’i Laba Go dalam pesta adat Ka Ngadhu. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mencari data di lapangan antara lain : wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Penulis melakukan wawancara mendalam dengan informan yang dinilai berkaitan dengan tema penelitian yang penulis lakukan, disertai dengan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa, upacara pesta adat Ka Ngadhu merupakan penghormatan kepada para Leluhur Laki-laki yang melewati beberapa tahapan upacaraupacara penting lainnya sampai pada tahan akhirnya yaitu Upacara Ka Ngadhu, dan masyarakat yang boleh ikut serta menari Ja’i Laba Go adalah mereka yang datang dengan membawa hewan kurban dan tidak diperkenan bagi mere yang hanya ikut serta untuk memeriahkan pesta tersebu t. Bentuk penyajian Ja’i Laba Go pada upacara ini terdiri dari gerak tari, pola lantai, iringan, tema, tempat dan waktu pementasan, jumlah penari dan busana. Adapun makna yang terkandung dalam tarian Ja’i Laba Go ini adalah makna kepemimpinan, makna kebersamaan, dan makna gotong royong. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Upacara ini merupakan tradisi turun temurun karena bagi masyarakat Bena, mereka percaya bahwa Ngadhu adalah tempat tinggal untuk para Leluhur laki-laki dan juga makna yang terkandung dalam upacara ini adalah cerminan dari setiap tindakan mereka mulai dari upacara Pa’i Tibo Laza Ngadhu smpai pada upacara Ka Ngadhu. Saran yang dapat diberikan penulis bagi masyarakat Bena adalah Sikap masyarakat Bena diharapkan tetap dipertahankan untuk menjaga dan melestarikan kebudayaannya, tidak terpengaru dengan dunia luar dan sikap keramahtamahan,gotong royong, nilai-nilai budaya luhur tetap dipertahankan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Pesta Adat Ka Ngadhu, Ja’i Laba Go, Bentuk Penyajian, makna.
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
L Education > L Education (General)
M Music and Books on Music > M Music
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Program Studi Pendidikan Musik
Depositing User: S.Kom Sela Mikado
Date Deposited: 13 Oct 2020 01:11
Last Modified: 13 Oct 2020 01:11
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/3481

Actions (login required)

View Item View Item