KAPITAN, Joakim Olivera (2020) Rede Dan Gerede Sebagai Ungkapan Ada-Bersama Dasein Dalam Karya Being And Time Martin Heidegger (Sebuah Analitis Kritis-Filosofis Atas Realitas Komunikasi Sebagai Cara Berada Manusia). Diploma thesis, Unika Widya Mandira.
Text
ABSTRAK.pdf Download (272kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (188kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (293kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (331kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (292kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (187kB) |
Abstract
Komunikasi adalah suatu cara manusia mengungkapkan dirinya. Sebagai proses berbagi, komunikasi berlangsung begitu lumrah dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial. Manusia adalah makhluk yang bereksistensi dan dengan kemampuan untuk keluar melampaui dirinya itu, manusia membuka diri melalui percakapan yang senantiasa berlangsung. Komunikasi secara eksistensial adalah percakapan yang memberi kelangsungan bagi keberadaan manusia terutama dalam hubungan dengan yang lainnya. Hakekat kominikasi adalah proses kehidupan itu sendiri. Melalui komunikasi orang saling memahami satu sama lain terhadap pengalaman yang datang dari cara berhubungan dengan dunia yang dihayati. “Memahami” menentukan kedalaman berkomunikasi sementara kedangkalan berkomunikasi memperlihatkan betapa seseorang tak memahami dan sulit menangkap persoalan yang dibicarakan sesungghnya. Arus informasi yang bersebaran dimanamana terutama melalui berbagai teknologi media akhir-akhir ini banyak kali berangkat dari ketidakpahaman dan berujung pada kesalahpahaman pula. Kondisi ini tentu merusak hubungan sosial manusia. Hubungan sosial melalui komunikasi adalah hubungan yang memprioritaskan aspek pemahaman. Komunikasi adalah demi pemahaman dan juga tetap berangkat dari sebuah pemahaman. Secara fenomenologis, seorang filsuf kontemporer termasyur, Martin Heidegger berambisi memikirkan “Ada” secara baru dan mendestruksi metafisika tradisional. Dalam proyek ini, sang filsuf dengan sangat radikal dan original memberi xiv makna primordial terhadap segala sesuatu dalam analisis fundamental terhadap eksistensi. Ada adalah realitas sebagai keseluruhan yang harusnya terbedakan dari adaan tetapi juga tidak terpisah dari adaan-adaan. Manusia sebagai adaan atau mengada yang disebut Dasein (berada-di-sana) melalui kemampuan bereksistensi memiliki pergulatan dengan Ada. Makna pemahaman adalah juga primordial yakni pemahaman mengenai Ada-nya. Memahami bagi Heidegger bukan aktivitas kognitif melainkan sebagai cara berada manusia. Realitas komunikasi dapat diungkapkan melalui pemikiran Martin Heidegger sebagaimana diungkapkan dalam karyanya Being and Time (Jerman: Zein und Seit) tentang Rede (discourse) dan Gerede (idle talk). Rede dan Gerede adalah dua konsep mengenai bahasa yang masing-masing berada dalam jenis pemahaman primordial. Rede adalah wacana (discourse) yakni konsep bahasa eksistensial yang bersifat tidak terartikulasi atau penyampaian makna yang diam. Wacana ini menunjukkan suatu disposisi yang mendasar dalam ketersingkapan Dasein untuk mengungkapkan sesuatu. Rede mengartikulasikan inteligibilitas yang menjadi dasar bagi pemahaman primordial. Apa yang diartikulasikan adalah makna yang kemudian ditangkap di dalam pemahaman itu. Sedangkan, Gerede adalah obrolan kosong (idle talk) sebagai kemungkinan yang senantiasa timbul dari Rede (discourse) yang terungkapkan. Gerede adalah konsep bahasa teraktikulasi yang biasanya kita pakai dalam percakapan atau obrolan verbal. Orang mampu berbicara apa saja dengan banyak kata-kata yang dimuntahkan xv dan mungkin saja tanpa tahu persis apa yang sebenarnya dibicarakan. Gerede (obrolan) ini mengungkapkan pemahaman primordial yang berlangsung dalam keseharian di mana Dasein sebagian besar tidak otentik. Dalam hubungan dengan struktur Ada Dasein dalam dunia, Rede dan Gerede sebagai realitas komunikasi itu masing-masing mengungkapkan Ada-bersama (beingwith) sebagai keterhubungan sosial dasar. Ada Dasein adalah Ada-bersama sebab dunia Dasein adalah dunia bersama yang dimukimi dengan yang lainnya. Dasein berkarakter Mitdasein (bersama-ada-di-sana). Kontak dalam Mitdasein itu terjalin melalui bahasa. Ada-bersama (Jerman: Mitsein) secara primordial berlangsung di dalam Rede (wacana) di mana tiap Dasein mengalami kesamaan makna melalui sikap mendengarkan dan diam yang otentik. Maka, Rede (discourse) sebagai bahasa eksistensial dalam hal ini menunjukkan hubungan sosial yang tak kelihatan di mana Dasein mengungkapkan dirinya sebagai Ada-bersama yang pada saat yang sama, memungkinkannya berbagi dunia yang sama dengan orang lain. Sementara Gerede (obrolan) dalam hal ini menunjukkan hubungan sosial yang senantiasa berlangsung dalam dunia keseharian yang serba kelihatan dimana orang (das Man) dapat saling berbicara apa saja bahkan tanpa hentinya. Gerede (idle talk) sebagai bahasa yang terartikulasi dalam kelancaran berbicara, orang menyebarkan pemahaman primordial yang dimiliki pada umumnya melalui proses berbicara satu sama lain dalam keseharian Dasein sebagai Ada-bersama (being-with). xvi Kedua pemahaman bahasa yang dinyatakan dalam konsep di atas sebagaimana dijelaskan menurut caranya mengungkapkan ada-bersama memang jauh dari menunjukkan hakekat dan peranan komunikasi sebagai cara berada untuk saling memahami satu sama lainnya. Akan tetapi dalam penelitian ini, kedua realitas komunikasi yang dijelaskan melalui konsep Rede dan Gerede itu secara ontologis merupakan kapasitas mendasar dalam berbahasa yang menetukan keterhubungan Dasein dengan yang lainnya. Komunikasi tentu terjadi akan tetapi cara berada itu mengandaikan kemampuan berbahasa yang secara mendasar terdapat dalam diri manusia berkat keterbukaannya dengan dunia yang dijumpai. Demikian peneliti dapat merumuskan tulisan ini di bawah judul: Rede dan Gerede Sebagai Ungkapan AdaBersama Dasein Dalam Karya Being and Time Martin Heidegger (Sebuah Analitis Kritis-Filosofis Atas Realitas Komunikasi Sebagai Cara Berada Manusia).
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) B Philosophy. Psychology. Religion > BJ Ethics B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity |
Divisions: | Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat |
Depositing User: | S.Kom Sela Mikado |
Date Deposited: | 25 Nov 2020 03:11 |
Last Modified: | 25 Nov 2020 03:11 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/3714 |
Actions (login required)
View Item |