Makna Simbol Lilin Hantaran Bagi Perempuan Dalam Acara Adat Peminangan Etnis Timor Dawan Di Desa Bone Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang

BETMOLO, Melda (2020) Makna Simbol Lilin Hantaran Bagi Perempuan Dalam Acara Adat Peminangan Etnis Timor Dawan Di Desa Bone Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang. Diploma thesis, Unika Widya Mandira.

[img] Text
1. ABSTRAK.pdf

Download (431kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (240kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (236kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (99kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (620kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (181kB)
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (92kB)

Abstract

Masyarakat Desa Bone memiliki satu acara adat sebelum memasuki tahapan pernikahan kudus, yaitu acara adat peminangan.Dalam acara adat peminangan ini mempelai laki-laki harus membawa hantaran sebagai bukti penghargaan kepada mempelai wanita berupa 5 dulang hantaran.Kelima dulang Hantaran ini memiliki makna tersendiri, namun dalam hal ini penulis ingin lebih mengetahui tentang makna dari dulang pertama yaitu lilin dengan rumusan masalah Bagaimana Makna Simbol Lilin Hantaran Bagi Perempuan Dalam Acara Adat Peminangan Etnis Timor Dawan, di Desa Bone, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang. Landasan konseptual yang penulis gunakan yaitu komunikasi, kebudayaan, makna sosial dan religi, adat peminangan, teori identitas budaya Stuard Hall . Dalam Penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian studi kasus dan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan satuan kajiannya adalah para tokoh agama,tokoh adat dan masyarakat Desa Bone. Berdasarkan hasil penelitian, lilin dinyatakan sebagai simbol yang memiliki makna tertinggi.Secara agama lilin dipakai sebagai lambang terang Kristus yang menandakan bahwa kedua mempelai harus selalu berjalan dalam terang Kristus dan Kebenarannya.Selain itu juga lilin dijadikan sebagai simbol pembuka pintu atau jalan bagi pihak laki-laki untuk membangun hubungan yang lebih dekat lagi dengan keluarga memepelai perempuan.Hal ini yang membuat lilin selalu dipakai dan selalu menjadi patokan awal dari ke empat dulang lainnya. Dengan demikian Penulis dapat menyimpulkan bahwa,lilin bukan hanya dipakai sebagai alat penerangan biasa namun bagi masyarakat Desa Bone terutama dalam hal kebudayaan lilin dianggap sebagai suatu simbol yang sangat berharga, karena bukan saja memiliki makna sosial melainkan juga memiliki makna religi yang sangat tinggi. Penulis juga memiliki keterbatasan penelitian karena, oleh karena itu penulis menyarankan kepada masyarakat desa Bone terutama bagi kaula muda untuk sering berpartisipasi dalam acara adat sehingga bisa memahami adat istiadat yang ada di daerah kita sendiri.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs
H Social Sciences > HE Transportation and Communications
H Social Sciences > HM Sociology
J Political Science > JC Political theory
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Komunikasi
Depositing User: S.Kom Sela Mikado
Date Deposited: 10 Feb 2021 03:21
Last Modified: 10 Feb 2021 03:21
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/3788

Actions (login required)

View Item View Item