Analisis Bentuk Penyajian Dan Makna Nyanyian O Nai Go Dalam Lorang (RATAPAN) Pada Perayaan Jumat Agung Di Gereja Stasi Bawe, Paroki Dampek, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur

KABUN, Karolus Rana (2020) Analisis Bentuk Penyajian Dan Makna Nyanyian O Nai Go Dalam Lorang (RATAPAN) Pada Perayaan Jumat Agung Di Gereja Stasi Bawe, Paroki Dampek, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

[img] Text
ABSTRAK BARU_compressed.pdf

Download (391kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (310kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (535kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (341kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (406kB)

Abstract

Lorang merupakan tradisi masyarakat Manggarai yaitu nyanyian ratapan bagi orang yang meninggal yang mempunyai ciri khas tersendiri dimana lorang ini merupakan ungkapkan kesedihan yang mendalam atas kepergian orang yang dicintai yang dituangkan dalam bentuk nyanyian ratapan dan dilaksanakan dalam perayaan Jumat Agung. Bentuk penyajian lorang merupakan hal yang sangat mendukung dalam pembawaan lorang sehingga pembawaan lorang bisa menyentuh perasaan kalbuh orang yang mendengarnya dan menuntun umat untuk mendalami kematian Yesus dalam tradisi masyarakat setempat. Nyanyian O Nai Go adalah salah satu lagu dari buku Dere Serani yang memiliki makna yang mendalam yang menjadi salah satu lagu dalam pembawaan Lorangdi Gereja Stasi Bawe, Kecamatan Lamba Leda Kabupaten Manggarai Timur. Permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah bagaimana bentuk Penyajian lorang dalam perayaan Jumat Agung dan apa makna nyanyian O nai Godalam Lorang pada perayaan Jumat Agung di Gereja Stasi Bawe, Paroki Dampek,Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur. Adapun objek penelitiannya yakni tiga Nara Sumber dan enem Peratap yang Berdomisili di wilayah Paroki St Petrus-Paulus Dampek yang berperan penting dalam Perayaan Jumat Agung di Paroki dan Stasi Bawe. Adapun tujuan penulisan yaitu untuk mengetahui bagaimana bentuk penyajian Lorang dan apa makna nyanyian O Nai Go dalam lorang. Penulisan ini bersifat kualitatif, data yang akan diperoleh dari penelitian ini berdasarkan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa bentuk penyajian lorang dalam perayaan Jumat Agung di Stasi Bawe, Paroki St. Petrus dan Paulus Dampek merupakan Musik Vocal yang dibawakan secara berkelompok yang terbagi atas bagian Cakodan bagian Waleserta mengalami akulturasi antara kebudayaan setempat dengan gereja yang di mana dalam bentuk penyajian lorang ini disesuaikan dengan ratapan dalam Kisah sengsara dan wafat Yesus namunlagu ratapannya menggunakan lagu ratapan lokal daerah Manggarai yang sesuai dengan budaya daerah setempat. lagu O Nai Go dalam Lorang memiliki makna konotasi dan denotasi yang baik yang mengungkapkan sikap pasrah serta penyelasalan dan permohonan tobat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Lorang,Bentuk Penyajian Lorang,Makna nyanyian O Nai Godalam Lorang.
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs
L Education > LB Theory and practice of education
L Education > LC Special aspects of education > LC5201 Education extension. Adult education. Continuing education
M Music and Books on Music > M Music
M Music and Books on Music > MT Musical instruction and study
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Program Studi Pendidikan Musik
Depositing User: S.Ptk Dami Damianus
Date Deposited: 18 Oct 2021 03:10
Last Modified: 18 Oct 2021 03:10
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/4325

Actions (login required)

View Item View Item