Hambatan-Hambatan Pelaksanaan Mediasi Dalam Perkara Perceraian Di Pengadilan Negeri Klas 1A Kupang

BAI, Fransiskus Mbei (2020) Hambatan-Hambatan Pelaksanaan Mediasi Dalam Perkara Perceraian Di Pengadilan Negeri Klas 1A Kupang. Undergraduate thesis, Unika Widya Mandira.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (304kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (304kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (318kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (345kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (87kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (209kB)

Abstract

Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator (Hakim). Dalam sidang pertama perkara perdata di Pengadilan Negeri hakim wajib menyampaikan perihal mediasi kepada para pihak sesuai dengan Perma No 1 Tahun 2016 dan memberikan waktu kepada para pihak untuk melakukan mediasi dibantu oleh Mediator yang telah disepakati bersama antara penggugat dan tergugat. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hambatan – Hambatan Mediasi dalam Perkara Perceraian Di Pengadilan Negeri Kelas 1A Kupang”. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris dengan metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis sosiologis. Sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu penelitian yang dilakukan langsung dalam masyarakat dalam hal ini data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari penelaahan kepustakaan dan berkas-berkas yang tersedia pada lembaga terkait. Hasil dari penelitian ini adalah mengenai hambatan-hambatan mediasi di Pengadilan Negeri klas 1A kupang khususnya dalam perkara perceraian, Rendahnya tingkat kesadaran dan komunikasi di antara para pihak untuk menyelesaiakan sengketanya melalui mediasi, mereka menganggap bahwa penyelesaian melalui persidangan (litigasi) merupakan solusi terbaik yang harus diambil untuk menyelesaiakan perkara yang dihadapi. Kasus terbesar dalam kegagalan mediasi yaitu dalam gugatan perceraian yang dimana salah satu pihak sudah tidak tahan dengan pasangannya sehingga sudah malas untuk rujuk kembal, Lemahnya pengetahuan para pihak yang bersengketa mengenai keuntungan yang didapat bila sengketa mereka diselesaikan melalui jalur mediasi. Sehingga para pihak bersikukuh pada pendapatnya masing-masing tanpa memperhatikan pihak lawan, Tingkat kerumitan problem yang harus dipecahkan, terutama perkara perceraian yang disebabkan oleh hal yang prinsip, Salah satu pihak mempunyai pasangan idaman lain, Salah satu pihak tidak mau berdamai karena gengsi dan ego yang tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa mediasi di Pengadilan Negeri Klas 1A Kupang khususnya perkara perceraian sudah optimal dan dijalankan semaksimal, yang menjadi hambatan - hambatan dalam mediasi adalah para pihak itu sendiri yang tidak dapat mengendalikan emosi saling menjaga perasaan, menghormati, dan penuh dengan keterbukaan dan terhadap hambatan-hambatan itu sudah dilakukan upaya. Adapun saran dalam penelitan ini adalah Pengadilan Negeri Klas 1A Kupang dalam menjalankan proses mediasi harus lebih tegas agar para pihak yang dimediasikan lebih paham betul arti dan keuntungan dari mediasi itu sendiri dan sesuai dengan prosedur yang ada serta mengoptimalkan kinerja dari mediator dari hakim yang telah ditetapkan, agar mampu memberikan kinerja terbaik demi memaksimalkan hasil mediasi.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
J Political Science > JS Local government Municipal government
J Political Science > JZ International relations
K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > Program Studi Hukum
Depositing User: S.Kom Sela Mikado
Date Deposited: 22 Nov 2021 03:46
Last Modified: 22 Nov 2021 03:46
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/4622

Actions (login required)

View Item View Item