Pelaksanan Hak Asuh Anak Akibat Cerai Gugat Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Kelas 1b Kupang

LENY, Simplisius Naran (2020) Pelaksanan Hak Asuh Anak Akibat Cerai Gugat Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Kelas 1b Kupang. Undergraduate thesis, Unika Widya Mandira.

	Text ABSTRAK.pdf Download (566kB)
	Text BAB I.pdf Download (136kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (171kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (153kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (12kB)
	Text BAB V.pdf Download (12kB)

Abstract

Hak asuh anak adalah sebuah bentuk tanggungjawab dari kedua orang tua terhadap keberlangsungan hidup anak mulai sejak dilahirkan hingga dewasa dan dapat berdiri sendiri.Dalam sebuah lembaga perkawinan telah ditentukan anak- anak adalah menjadi tanggungjawab suami dan istri sebagai bapak dan ibunya hingga dewasa. Ketentuan peraturan Perundang-undangan telah memberikan hak asuh anak dibawah umurkepada ibunya, akan tetapi dalam hal anak yang sudah dewasa (mumayyiz) bisa memilih untuk ikut ayah atau ibunya, maka akan diberikan kesempatan untuk memilih sendiri. maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Bagaimana Pelaksanaan Hak Asuh Anak Akibat Cerai Gugat Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Kelas 1B Kupang dan faktor - faktor apa yang menyebabkan tidak terlaksananya putusan hak asuh anak akibat cerai gugat berdasarkan puutusan pegandilan agama kelas 1B kupang dengan tujuan penelitian untuk mengetahui Pelaksanaan keputusanhak asuh anak akibat cerai gugat Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Kelas 1B Kupang dan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan tidak terlaksananya putusan hak asuh anak akibat cerai gugat berdasarkan putusan pengadilan Agama kelas 1B kupang. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis sosisologis.sumber data yang di gunakan adalah data perimer yaitu penelitian yang dilakukan langsung dalam masyarakat dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara lansung dan data skunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen - dokumen resmi , buku – buku, dan berkas-berkas yang tersedia pada lembaga yang terkait Hasil dari penelitian ini adalah pada prinsipnya, jika terjadi perceraian antara suami istri, bisa ada mantan suami dan mantan isteri, namun tidak ada mantan anak. Jadi anak tetap milik bapak dan ibu meskipun hidup mereka berpisah, untuk masalah anak ingin mengikuti bapak atau ibu bisa ditanyakan langsung kepada anaknya jika umurnya sudah mencapai 12 tahun. Iimplementasi putusan hak asuh anak dibawah umur juga sudah sesuai dengan Undang-Undang dan putusan hakim, namun penetapan hak asuh anak dibawah umur yang berada ditangan ibu, sering memunculkan ketidaktaatan oleh para pihak yang tidak mendapatkan hak asuh anak. Hal ini dilakukankarena berbagai faktor penyebab. Berdasarkan analisis data penulis menyimpulkan, Bahwa putusan Pengadilan Agama Kelas IB Kupang tentang hak asuh anak akibat cerai gugat belum atau tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena penetapan hak asuh anak dibawah umur yang berada ditangan ibu, sering memunculkan ketidaktaatan oleh para pihak yang tidak mendapatkan hak asuh anak hal ini dekarenakan sejumlah faktor. Faktor-faktor penyebab tidak diaksanakannya putusan hak asuh anak yaitu : karena rasa tidak puas terhadap putusan hakim tentang waktu pertemuan antara anak dengan pihak yang kalah tidak sesuai dengan keinginan para pihak, atau tergugat merasa bahwa penggugat yang mendapatkan hak asuh anak ternyata tidak merawat anaknya secara baik yaitu: penggugat suka mabuk- mabukan dan tidak menyekolahkan anaknya.

Actions (login required)

View Item