Aplikasi Metode Analisis Riwayat Waktu (Time History) Di Dalam Desain Struktur Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus(SRPMK)

BABU, Gregorius Wilson (2020) Aplikasi Metode Analisis Riwayat Waktu (Time History) Di Dalam Desain Struktur Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus(SRPMK). Undergraduate thesis, Unika Widya Mandira.

	Text Abstrak.pdf Download (341kB)
	Text BAB I .pdf Download (39kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (994kB)
	Text BAB III .pdf Restricted to Repository staff only Download (802kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB V .pdf Download (55kB)

Abstract

Analisis gaya dalam akibat gempa pada bangunan gedung dapat dilakukan dengan empat metode yakni metode statik ekivalen, metode modal respon spektrum, metode modal riwayat waktu (time history) linier dan metode riwayat waktu (time history) nonlinier. Proses pemilihan rekaman gempa di wilayah Kota Kupang telah dilakukan sesuai dengan ketentuan SNI 1726:2012 dan tata cara pemilihannya mengikuti prosedur yang diatur dalam Pacific Earthquake Engineering Research Center. Sedangkan proses matchingnya secara otomatis dilakukan oleh software ETABS 2015. Bangunan ini memiliki kekakuan memadai yang bisa dilihat dari kinerja bangunan pada saat menerima beban gempa dimana periode getar nilainya = 0.791 detik berada di antara nilai min= 0.57 dan nilai max= 1.125 detik. Hal ini juga terlihat pada simpangan antar lantainya karena bangunan secara keseluruhan simpangan antar lantainya memenuhi syarat. Untuk kebutuhan tulangan pada bangunan menggunakan analisis riwayat waktu (time history) telah memenuhi ketentuan berdasarkan RSNI2 2847:201x. Hasil penelitian pada menunjukan bahwa perpindahan maksimum yang terjadi pada semua tingkat dengan menggunakan analisis riwayat waktu (Time History) dalam arah B-T maupun dalam arah U-S, lebih kecil dari ketentuan yang disyaratkan bahwa struktur dikategorikan tanpa ketidakberaturan horisontal tipe 1a dan tipe 1b (Ketidakberaturan Torsi dan Ketidakberaturan Torsi Berlebihan) yaitu 26.30mm , 33.40mm , 23.70mm , 24.30mm ,12.70mm ,16.90mm. Hasil Pendetailan struktur mengikuti dan memenuhi ketentuan RSNI2 2847:201x pasal 25.

Actions (login required)

View Item